Banyak Dosen Tak Kuasai Bahasa Inggris, Jurnal Internasional dari Indonesia Rendah
ULM menggelar seminar internasional 3rd 'Emerging Trend in Academic Reaserch' untuk mendorong para dosen aktif menerbitkan jurnal internasional.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Publikasi internasional jurnal maupun penelitian dari perguruan tinggi masih terbilang rendah.
Hendrati Dwi Mulyaningsih, Country Director Indonesia Global Illuminator menyampaikan, bahkan jumlah publikasi internasional penelitian perguruan tinggi di Indonesia masih kalah dengan Malaysia.
Padahal jumlah perguruan tinggi di Malaysia lebih sedikit dibandingkan di Indonesia.
"Dari 3000 lebih jumlah perguruan tinggi di Indonesia, baru sekitar 10 persen yang aktif dalam menerbitkan jurnal internasional. Bandingkan dengan Malaysia, yang jurnal penelitian internasionalnya lebih banyak 10 persen daripada Indonesia," ujarnya saat menggelar seminar internasional 3rd 'Emerging Trend in Academic Reaserch' bersama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Senin (20/9/2016) pagi.
Salah satu kendala, kata Dosen Telkom University ini adalah kendala bahasa Inggris yang dialami sejumlah pengajar di Indonesia.
Banyak dosen yang belum terbiasa menulis dalam bahasa Inggris.
"Kalau tidak ada publikasi itu nothing. Tidak ada yang tahu penelitian orang Indonesia sampai mana. Semua publikasi internasional yang kita kirim, akan masuk pada database Google Scholar yang bisa dibaca semua orang di dunia. Ini juga berpengaruh dalam akreditasi dan juga buat universitas," ujarnya.
ULM menggelar seminar internasional 3rd 'Emerging Trend in Academic Reaserch' untuk mendorong para dosen aktif menerbitkan jurnal internasional.
Seminar internasional ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan hari jadi ULM ke-58 dihadiri perwakilan 12 universitas dari berbagai negara. (Banjarmasin Post/Rahmadhani)