Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Nunukan, Setiap Pekan Terjadi Pencabulan Anak

''Pokoknya seminggu selalu ada bahkan bisa dua kali terjadi,'' ujarnya.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Di Nunukan, Setiap Pekan Terjadi Pencabulan Anak
googleimage
ilustrasi pencabulan 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Kapolres Nunukan AKBP Pasma Royce mengungkapkan, kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur masih marak terjadi di Nunukan.

"Pencabulan hampir setiap minggu ada laporannya. Rata-rata korbannya berusia 12 sampai dengan 16 tahun," kata Kapolres, Senin (26/9/2016).

Sejak Januari hingga medio September 2016, dari kasus kriminal yang masuk di wilayah hukum Polres Nunukan, kasus pencabulan menempati angka tertinggi.

"Pokoknya seminggu selalu ada bahkan bisa dua kali terjadi," ujarnya.

Di menyebutkan, dari laporan yang diterima Polisi, ada yang pelaku maupun korban sedang berpacaran.

Pelaku pencabulan juga terkadang orang dekat atau memiliki hubungan saudara. Bahkan ada kasus pencabulan yang melibatkan ayah kandung korban.

“Pelaku kebanyakan orang dekat, keluarga serta ayah kandung yang ditinggal istri bekerja ke Malaysia,” ujarnya.
Karena masih tingginya kasus pencabulan ini, Kapolres mengimbau orang tua untuk memperketat pengawasan terhadap anaknya.

Berita Rekomendasi

“Dan lebih jeli mengamati perubahan tingkah laku putrinya dalam pergaulan sehari-hari. Jam di luar sekolah atau malam hari, harus diketahui, kemana? Bergaul dengan siapa? Pulang jam berapa?” katanya.

Para orang tua harus benar-benar mengerti keadaan anaknya. Orang tua juga harus mengubah cara berfikir, jika anak usia 14 tahun telah menginjak masa dewasa dan sudah bisa menikah.

Dia menyebutkan, budaya dan tradisi seperti ini tetap bertentangan dengan aturan perundangan yang menyatakan anak dianggap dewasa setelah 19 tahun lebih.

"Mereka dilindungi oleh negara, di bawah umur. Kalau orang tuanya suka langsung nikah tidak masalah. Tetapi kalau tidak suka, terus lapor Polisi? Ini otomatis jadi permasalahan hukum," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas