Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berikut Foto Benda Asing di Sumenep Diduga Sampah Antariksa

Sejumlah benda asing yang jatuh dari langit di Sumenep, Madura, pada Senin (27/9/2016), diduga kuat adalah sampah antariksa.

Editor: Y Gustaman
Surya/Moh Rivai
Benda misterius menimpa kandang Ahmadi, warga Desa Banmaleng, Pulau Giliraja, Giligenting, Sumenep, Senin (26/9/2016). SURYA/MOH RIVAI
Surya/Moh Rivai
Warga mengangkat benda asing dari pantai Desa Lobuk, Pulau Gili Genting, Sumenep, Jawa Timur, Senin (26/9/2016). Benda serupa juga ditemukan di Desa Banmaleng, Pulau Giliraja, Giligenting, Sumenep, Madura, Senin (26/9/2016). SURYA/MOH RIVAI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah benda asing yang jatuh dari langit di Sumenep, Madura, pada Senin (27/9/2016), diduga kuat adalah sampah antariksa.

Pernyataan itu disampaikan pengamat astronomi Muh Ma'rufin Sudibyo dalam blognya, Sudibyo & Semesta, Senin (26/9/2016).

sampah-antariksa_20160927_120551.jpg
Sampah antariksa. SURYA/MOH RIVAI

Warga setempat berpendapat benda tersebut jatuh dari sebuah pesawat yang meledak. Namun AirNav memastikan tak ada lalu lintas pesawat di atas Sumenep hari itu.

Baca: Otoritas Bandara Pastikan Benda Asing di Sumenep Tak Terkait Pesawat

"Peristiwa Sumenep bisa saja merupakan kejadian jatuhnya sampah antariksa sehingga merupakan kejadian benda jatuh antariksa (BJA)," ujar Sudibyo.

sampah-antariksa_20160927_120606.jpg
Sampah antariksa. SURYA/MOH RIVAI

Sudibyo memastikan benda asing di Sumenep adalah material roket Falcon 9 Full Thrust yang mengangkasa dari landasan nomor 40 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada 14 Agustus 2016.

Berita Rekomendasi

Baca: AirNav Surabaya Tanggapi Benda Asing di Sumenep

Usai menjalankan tugasnya mendorong roket ke tempat tujuan, upperstage Falcon 9 menjadi sampah antariksa dengan nomor 41730. Roket bekas ini diprediksi akan jatuh ke bumi akhir September 2016.

sampah-antariksa_20160927_120636.jpg
Sampah antariksa. SURYA/MOH RIVAI

"Hampir dapat dipastikan peristiwa Sumenep merupakan akibat dari jatuhnya, atau tepatnya masuk-kembalinya roket bekas bernomor 41730 yang adalah upperstage Falcon 9 Full Thrust penerbangan 28," terang dia.

Sebelum diterbangkan, upperstage ini memiliki bobot mati 4 ton dan sanggup mengangkut 107,5 ton bahan bakar. Bahan bakarnya adalah kerosene (minyak tanah) yang diolah khusus sebagai RP-1 (Rocket Propellant-1), sementara pengoksid (oksidizer)-nya adalah Oksigen cair.

sampah-antariksa_20160927_120720.jpg
Sejumlah polisi menjaga diduga kuat sampah antariksa di Sumenep. SURYA/MOH RIVAI

Ia menjelaskan tabung bahan bakar maupun pengoksidnya berbentuk silinder tabung dengan kedua ujungnya berupa setengah bola. Tabung ini terbuat dari bahan komposit yang diselubungi lapisan antiapi, sehingga SpaceX menamakannya COPV (Composite Overwrapped Pressure Vessel).

"Tabung inilah yang ditemukan dalam peristiwa Sumenep. Jelas bahwa upperstage yang masuk-kembali ke atmosfer Bumi di atas pulau Madura itu telah terkikis nyaris habis oleh tekanan ram supertinggi yang dihadapinya sepanjang menembus atmosfer," beber dia.

Sampai saat ini Polres Sumenep sementara masih mengamankan benda asing untuk diteliti lebih lanjut lagi. Sampah antariksa ini ditemukan lebih dari dua tempat.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas