Mereka Menyiramkan Bensin, Mengusir Staf DPRD Gowa Sambil Acungkan Parang
"Mana anggota dewan? Mana? Mana?" Teriakan itu bagai guntur ketika massa berpengikat kepala menguasai DPRD Kabupaten Gowa.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - "Mana anggota dewan? Mana? Mana?" Teriakan itu bagai guntur ketika massa berpengikat kepala berbentuk pattonro dan bercadar.
Mereka baru memarkirkan motor dan mobil mereka tepat di depan pintu gedung DPRD Kabupaten Gowa, Senin (26/9/2016). Jarum jam menunjukkan pukul 13.10 Wita.
DPRD Kabupaten Gowa terbakar, sementara massa yang mengatasnamakan keluarga Kerajaan Gowa terus berorasi di depan kantor, Jalan Masjid Raya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (26/9/2016). TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Tak lama turun dari motor, sambil membawa parang, mereka merusak mobil anggota dewan yang terparkir di halaman. Sasaran berikutnya kaca depan dan pintu kantor kena hantam, pecah dan rusak sudah.
Baca: Raja Gowa Bantah Mengerahkan Massa Membakar Gedung DRPD Gowa
Sebagian lagi orang berpengikat kepala masuk membawa ban ke dalam ruang rapat paripurna yang berada tepat di tengah. Api meliuk di atas ban yang sudah tersiram bensin. Kursi anggota dewan ditumpuk di atasnya, lalu disiramkan lagi bensin.
Gedung DPRD Kabupaten Gowa pascadibakar massa pendukung Kerajaan Gowa, Senin (26/9/2016). TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Sekeliling ruangan tempat disahkannya Peraturan Daerah Lembaga Adat Daerah itu terbakar, hangus jadi arang. Setiap jengkal ruangan disirami bensin oleh massa yang mengklaim pendukung Kerajaan Gowa.
Baca: Gubernur Syahrul Serba Salah Komentari Masalah Gowa
Entah dari mana asalnya, muncul penjelasan di dunia maya dalam Perda LAD salah satu isinya memerintahkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo sebagai Sombayya atau Raja Gowa tepatnya. Masyarakat geger, pendukung Kerajaan Gowa bereaksi.
"Itu biang kerok, memprovokasi. Kalau ada kepolisian saya sarankan mencari mereka yang memprovokasi di media sosial. Karena informasi keliru yang sengaja disebar di media sosial membuat apa yang terjadi di Gowa seperti hal luar biasa," komentar Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Dr Hamzah Halim beberapa waktu lalu menyoal Perda LAD.
Massa yang mengatasnamakan keluarga Kerajaan Gowa terus berorasi di depan kantor DPRD Kabupaten Gowa di Jalan Masjid Raya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (26/9/2016). TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Emosi massa yang mendukung Kerajaan Gowa sudah kadung gelap mata. Hanya butuh 10 menit api membesar dan panasnya terhubung ke lantai dua. Api terus menjalan hingga ruang kerja Ketua DPRD Gowa Anzar Zainal Bate dan dua ruangan Wakil Ketua DPRD.
Baca: Ketua DPRD Gowa : Kami Siap Terima Demonstran, Tapi Mereka Langsung Merusak
Tak lama kemudian massa keluar dan orasi seperti tak berdosa telah merusak aset negara. Mereka berunjukrasa di depan kantor dan menutup Jalan Mesjid Raya, Sungguminasa.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan meninjau gedung DPRD Kabupaten Gowa yang dibakar massa pengunjuk rasa pada Senin (26/9/2016) siang. TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Situasi sempat memanas, massa pengunjuk mendatangi markas Satpol Pamong Praja yang berlokasi satu kantor dengan Bupati Gowa, sekira pukul 14.20 wita. Selama 10 menit saling berhadapan, massa pengunjuk rasa kembali ke titik orasi.
Petugas kebakaran tiba setengah jam setelah api mulai menari di atap gedung DPRD Kabupaten Gowa. Massa membuka jalan, tiga unit mobil pemadam kebakaran masuk ke kompleks anggota dewan. Sekitar pukul 14.26 Wita api padam, massa bubar dan kembali ke markas di Jalan Istana.
Petugas pemadam kebakaran tampak memadamkan api. Massa Pengunjuk rasa dari keluarga kerajaan Gowa mengamuk di Kantor DPRD Gowa, Senin (26/9). Mereka bahkan membakar ruang rapat paripurna dan merusak mobil randis yang terparkir di parkiran. TRIBUN TIMUR/WA ODE NURMIN
Wakil Kapolda Sulsel, Brigjen Gatot Eddie Pramono, tiba beberapa menit pascapembakaran segera melihat ruang paripurna dan menuju lantai atas yang tembus ke jalan menuju ruang komisi. Ia lalu turun melalui tangga dekat ruang Komisi II.
"Sudah ada yang kita curigai. Barang bukti CCTV sudah kita amankan. Segera kita akan tangkap pelaku sesuai penegakan hukum. Ini sudah melawan norma hukum dengan membakar, termasuk tindakan anarkis, " kata Gatot saat itu.
Polisi sepertinya kecolongan karena terlambat datang ketika petugas pemadam kebakaran memadamkam api dan massa meninggalkan lokasi. Setelah itu polisi tiba.
Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan mendengar aksi massa yang mengatasnamakan pendukung keluarga Kerajaan Gowa berlangsung di bawah jembatan layang dan kantor Gubernur Sulsel.
Raja ke-37 Gowa Andi Maddusila Andi Idjo (jaket kulit) bersama Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan menggelar konferensi pers di Polres Gowa, menyoal massa yang membakar gedung DPRD Kabupaten Gowa, Senin (26/9/2016) siang. TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI LOBUBUN
"Ternyata ada oknum yang membelokkan (massa, red) ke DPRD Kabupaten Gowa. Jadi fokus penjagaan kita bukan di DPRD," ujar Anton saat menggelar konferensi pers bersama Raja Gowa Andi Maddusila Andi Idjo di Polres Gowa pada Senin malam.
Anton menduga pembakaran gedung didalangi pihak ketiga yang mencoba memanfaatkan situasi memanas antara kubu pendukung dan penolak Perda LAD.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan meninjau gedung DPRD Kabupaten Gowa yang dibakar massa pengunjuk rasa pada Senin (26/9/2016) siang. TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
"Saya takut ada pihak ketiga yang bermain. Karena sebetulnya kedua belah pihak sudah sepakat untuk menahan diri. Dalam satu dua hari ini saya akan membuka CCTV karena sudah jelas," ujar dia.
"Bisa saja ada oknum tertentu yang memanfaatkan agar kedua kubu jadinya terpecah. Jangan sampai terpancing. Kedua belah pihak jangan bertikai, agar menahan diri. Belum tentu satu pihak."
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichan Yasin Limpo baru bisa ditemui sekira pukul 19.30 Wita dik antornya. Dia baru saja rapat dengan Forkompimda.
Petugas pemadam kebakaran tampak memadamkan api. Massa Pengunjuk rasa dari keluarga kerajaan Gowa mengamuk di Kantor DPRD Gowa, Senin (26/9). Mereka bahkan membakar ruang rapat paripurna dan merusak mobil randis yang terparkir di parkiran.
"Kita percayakan dan serahkan sepenuhnya kepada Polres dan Polda. Negara ini adalah negara hukum. Karena yang rusak adalah DPRD jadi bisa ditanya langsung ke yang bersangkutan," kata Adnan.
Ketua DPRD Gowa, Anzar Zainal Bate, mengaku sedang rapat saat kejadian.
"Saya dapat telepon jika kantor dibakar. Saya kan lagi mau rapat tentang pembangunan Masjid Raya. Kita sudah melapor. Saya serahkan ke Sekwan, " ujar Anzar.
Akibat pembakaran gedung Anzar memastikan agenda DPRD Kabupaten Gowa akan tetap berjalan seperti biasanya.
"Kita masih punya ruangan di sayap kiri. Karena itu tidak terbakar. Kalau kerugian saya belum tahu itu. Yang pasti agenda akan tetap berjalan," ia menambahkan.