Kata Pelatih Soal Prestasi Widiasih, Atlet Difabel Angkat Besi Peraih Perunggu di Paralympic Rio
Prestasi atlet difabel untuk angkat besi, Ni Nengah Widiasih, tak bisa dilepaskan dari tangan dingin pelatihnya, I Ketut Mija Srinama.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Prestasi atlet difabel untuk cabang olah raga angkat besi, Ni Nengah Widiasih, tak bisa dilepaskan dari tangan dingin pelatihnya, I Ketut Mija Srinama.
Hasil gemblengannya, Widiasih berhasil menyabet medali perunggu di kelas 41 kilogram angkat berat di event Paralympic Rio 2016.
Meski tidak mampu meraih medali emas, Widiasih merupakan satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali. Indonesia mengirim sembilan atlet di Paralympic Rio 2016.
Ketut mengaku dalam kelas 41 Kilogram, Widiasih memiliki angkatan terbaik yakni 95 kilogram. Sayang anak asuhnya itu gagal di angkatan ketiganya yang mencapai 100 kilogram.
"Angkatan terbaiknya di 95 kilogram dan gagal diangkatan ketiga. Ini sebuah prestasi bagi dia. Karena dari sembilan orang yang dikirim dari Indonesia, dia satu-satunya peraih medali," ujar Ketut, Rabu (28/9/2016).
Widiasih sudah berlatihan sejak 2006. Selama itu ia sudah mengikuti berbagai ajang kejuaraan seperti Kejurnas di Solo, Kalimantan Timur, Riau dan setelah itu ke Paralympic.
"Memang dia mempunyai potensi. Saat ini usai-usia matangnya. Memang kami memproyeksikan tahun ini akan mendapat medali. Di London empat tahun lalu, hanya mendapat nomor empat," jelas dia.
Ketut akan melakukan berbagai persiapan untuk anak didiknya untuk mendapat meraih medali di event internasional tahun depan yakni ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Pastinya akan menargetkan emas untuk ke depannya," ujar dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.