Pengakuan Santri: ini yang Terjadi Setelah Belanjakan Uang Gaib dari Dimas Kanjeng
Kamto mengaku saat itu terpesona oleh sosok Dimas Kanjeng, yang menurutnya begitu berwibawa dan berkharisma.
Editor: Rendy Sadikin
Hingga kini, setidaknya ia telah lima kali berkunjung ke padepokan.
Di padepokan, menurut Kamto, ia dengan mata kepala sendiri melihat Kemampuan Dimas Kanjeng, mendatangkan uang dalam sekejap.
"Saat itu ratusan 'santri', -beberapa di antaranya adalah tokoh terkenal dari Jakarta,- dikumpulkan dalam sebuah ruang. Dimas Kanjeng duduk di kursi, perwakilan dari kami diminta untuk memeriksa jubah yang dikenakan, dan juga kursi yang diduduki," tuturnya.
Usai menyeruput segelas kopi, Kamto melanjutkan cerita.
Dari pemeriksaan yang dilakukan para 'santri' tak ditemukan satu lembar pun uang yang ada di dalam jubah maupun di kursi.
Setelah itu, lanjut Kamto, Dimas Kanjeng mengajak para santri untuk berzikir, tahlil, dan juga membaca ayat suci Al Quran.
"Tak lama kemudian Dimas Kanjeng merogoh jubah, dan keluarlah duit ratusan ribu, pun demikian dari balik kursi yang diduduk," cerita Kamto.
Usai melihat kejadian itu, Kamto benar-benar bertambah yakin bahwa Dimas Kanjeng punya kelebihan ilmu untuk mendatangkan uang secara gaib.
"Saya menyaksikan sendiri, bukan katanya-katanya," tandas Kamto.
Saat berpamitan pulang, Kamto mengaku diberi Dimas Kanjeng uang Rp 1 juta.
Uang itu, menurut dia, adalah lembaran kertas yang didatangkan Dimas Kanjeng secara gaib dari balik jubahnya.
"Sesampai di Kudus saya belanjakan beras dan kebutuhan sehari-hari, uangnya ya laku, bukan uang palsu atau mainan," imbuhnya.
Disinggung sudah berapa kali berkunjung ke padepokan, menurut Kamto, setidaknya ia telah lima kali bertandang ke sana.
Ia pun mengaku setidaknya telah menyerahkan uang mahar hingga jutaan rupiah.