Kebanyakan Sungai di Bantul Alami Pendangkalan dan Penyempitan
Penyempitan dan pendangkalan terjadi merata di sejumlah sungai yang melintasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Usman Hadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Penyempitan dan pendangkalan terjadi merata di sejumlah sungai yang melintasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penyempitan sungai ini tentunya mengancam masyarakat sekitar daerah aliran sungai (DAS).
Sewaktu-waktu hujan deras datang, kiriman air dari hulu (Sleman dan Kota Yogyakarta) yang tak mungkin ditampung sungai karena dangkal, bukan tidak mungkin membuat air meluap dan menyebabkan banjir di wilayah Bantul.
Kepala Seksi Jaringan Irigasi Dinas Sumber Daya Air Bantul, Yitno, mengatakan amat banyak sungai yang melintasi Bantul. Di antaranya Sungai Progo, Bedog, Winongo, Gajah Wong, Code, dan Opak.
Dari berbagai sungai hampir semuanya mengalami penyempitan. Sementara sampai saat ini belum ada upaya pengerukan maupun normalilasi.
"Rata-rata semuanya mengalami penyempitan," jelas Yitno kepada Tribun Jogja, Jumat (30/9/2016).
Dari semuanya, menurut Yitno, yang paling parah mengalami penyempitan adalah Sungai Winongo.
Penyempitan di sungai tersebut sudah sejak lama. Pihak SDA Bantul hampir tiap tahun mengajukan normalilasi ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak, tapi hingga sekarang belum ada tindakan.
"Kewenangan sungai-sungai besar itu ada di Balai Besar. Kalau kami hanya bisa mengusulkan untuk normalilasi. Sementara langkah yang bisa kami lakukan selain mengusulkan ke Balai Besar hanya sebatas membersihkan sejumlah sampah di sungai-sungai. Itu rutin kami lakukan," imbuh dia.
Ia menjelaskan penyempitan dan pendangkalan sungai yang terjadi di Bantul bukan karena tumpukan sampah kiriman dari Kota Yogyakarta. Melainkan faktor alam seperti pohon-pohon di kanan kiri sungai, macam pohon bambu yang menghadang arus air.
"Kalau sampah paling banter menutupi bendungan, kalau penyempitan ya karena ada pohon-pohon itu," klaim Yitno.
Diakui dia penyempitan di Sungai Winongo sendiri memang cukup parah.
Dulunya sungai tersebut lebarnya bisa 20 sampai 25 meter, namun kini lebarnya tinggal delapan meter saja.
"Di tiap-tiap sungai lebarnya variatif, ada yang lebarnya panjang, dan ada yang sempit. Titik sungai yang lebarnya panjang seperti di sekitar bendungan. Itu sebenarnya jarak idealnya (sungai)," ungkap dia.