Mobil Lurah Tanjunguncang Disita Warga Batuaji
Anwar menjelaskan dirinya bersawa ratusan warga dariTanjunguncang, datang ke GOR Batuaji tempat dilaksanakan bazar sekitar pukul 11.00 WIB.
Editor: Wahid Nurdin

Laporan wartawan Tribun Batam, Ian Pertanian
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Ratusan warga Kecamatan Batuaji menyandera mobil Lurah Tanjunguncang Sutikno saat melewati jalan di depan Simpang Base Camp.
Hal tersebut dilakukan warga setelah kupon yang mereka terima untuk mendapatkan barang murah yang dilaksanakan Bagian Perekonomian Pemko Batam tersebut tidak bisa ditukarkan.
"Kami sangat meneyesalkan panitia pelaksanaan bazar murah yang dilaksanakan oleh Kabag Perekonomian Pemko Batam, pasalnyakupon yang kami terima tidak bisa ditukarkan," kata Anwar warga perumahan Barelang, Tanjunguncang, Jumat (30/9/2016).
Anwar menjelaskan dirinya bersawa ratusan warga dariTanjunguncang, datang ke GOR Batuaji tempat dilaksanakan bazar sekitar pukul 11.00 WIB.
"Hari inikan Jumat, jadi tadi kami disuruh pulang dulu dan datang lagi pukul 13.00 WIB. Tapi setelah kami sampai ternyata pembagian sembako murah sudah selesai," kata Anwar.
Di tempat yang sama, Marta, warga Gang Lestari Fanindo menuturkan dirinya juga disuruh pulang karena datang pukul 11.00 WIB.
"Saya disuruh datang pukul 13.00 WIB, tapi yang herannya pas kami datang pukul 13.00 WIB, panitia sudah pulang, mereka sudah bongkar tenda malah," kata Marta.
Marta juga menuturkan dirinya sangat kecewa dengan perlakuan pantia bazar murah yang dilaksanakan oleh Pemko Batam tersebut.
"Kita sangat kecewa,"katanya.
Di waktu yang bersamaan Ratna, warga lainnya menuturkan dirinya sangat kecewa dengan panitia pelaksana bazar murah tersebut.
"Ini adalah bentuk pelecehan, kita kesini bukan minta-minta, untuk mendapatkan barang-barang di bazar kita pakai uang," kata Ratna.
Ratna juga menjelaskan, yang mendapatkan kupon bazar tersebut pada umumnya masyarakat yang kurang mampu.
"Mungkin pikir mereka, karena kita kurang mampu dengan mudahnya mereka melecehkan kita," kata Ratna meluapkan emosi.
Ratna juga berharap pemerintah Kota Batam jangan pernah membeda-bedakan masyarakat Kota Batam.
"Walaupun kita tidak mampu, tetapi kita tetap memiliki hak untuk hidup, bahkan walikota saat ini bisa duduk meminpin Batam karena dipilih rakyat termasuk kami ini rakyat yang kurang mampu," tegasnya.
Sementara di tempat yang sama, Sutikno Lurah Tanjunguncangberusaha menenangkan warga yang belum kebagian sembako murah tersebut.
"Sabar ibu-ibu, saya sedang berusaha untuk menghubungi panitianya," kata Sutikno menenangkan warga. (*)