Oknum Berseragam TNI AD Aniaya Wartawan Net TV Madiun
Nasib nahas menimpa wartawan Net TV Madiun, Sony Misdananto (30).
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Nasib nahas menimpa wartawan Net TV Madiun, Sony Misdananto (30).
Saat meliput kasus kecelakaan lalu lintas, wartawan televisi ini dipukul dan ditendang hingga dirusak kameranya oleh sejumlah oknum berseragam anggota TNI Angkatan Darat, Minggu (2/10/2016) siang.
Kepada wartawan, di Mapolres Madiun Kota, Minggu (2/10/2016) petang, Sony mengisahkan kronologis penganiayaan yang menimpa dirinya.
Awalnya, ia melihat peristiwa kecelakaan. Rupanya saat itu ada rombongan sepeda motor yang menabrak seorang pengguna jalan, di Proliman Te'an, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Melihat kondisi itu, Sony mengeluarkan kamera dan merekam peristiwa tersebut. Tidak dinyana, tiba-tiba, datang sejumlah oknum berseragam anggota TNI AD berlari dari pos pengamanan mendatangi TKP, dan menghajar sejumlah anggota rombongan yang menabrak pengendara.
Saat merekam peristiwa itu, ia didatangi sejumlah oknum berseragam anggota TNI AD. Ia dirangkul, kemudian diajak ke pos pengamanan. Setibanya di pos, sejumlah oknum berseragam anggota TNI AD itu mengiterogasi dan meminta identitasnya. Ia menjawab dirinya bertugas sebagai wartawan.
Saat menunjukan ID card itu, tiba-tiba Sony yang masih memakai helm, dipukul menggunakan besi dari arah samping kiri. Usai dipukul dengan besi, ia merasa kehilangan penglihatan. Saat penglihatannya terganggu, tiba-tiba ia merasakan pukulan di wajah dan ditendang dari belakang.
Saat penganiayaan menimpa dirinya terdapat 12 orang yang mengelilingnya. Namun hanya tiga orang yang menganiaya dirinya.
Akibat penganiayaan itu, pria yang melakukan peliputan di Madiun dan Ponorogo ini mengalami pusing dan luka nyeri di sebelah pipi kiri. Tidk hanya sakit fisik yang dirasakan. Ia juga mengalami kerugian material. Kamera dan memory card miliknya dirusak para oknum tersebut. Bahkan sampai saat ini ia tidak mengetahui keberadaan kameranya.
Selain kerugian fisik dan materiil, Sony juga mengalami ancaman psikis. Ia diancam para oknum itu agar tidak memberitakan peristiwa yang menimpanya.
"KTP saya diminta dan difoto. Sambil mengembalikan KTP, oknum itu meminta jangan memberitakan. 'kalau diberitakan awas kamu'," kata Sony yang menirukan ancaman yang dikatakan oknum petugas kepadanya.(Kontributor Madiun, Muhlis Al Alawi)