Lima Diplomat Berbagi Pengalaman di Universitas Syiah Kuala Aceh
Para diplomat menjelaskan tugas dan pengalamannya menjadi diplomat, serta berbagi informasi tentang sistem perekrutan pegawai di Kemenlu.
Penulis: Eddy Fitriady
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Eddy Fitriady
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Lima diplomat dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia, memberikan kuliah umum kepada puluhan mahasiswa di ruang Balai Senat Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Rabu (5/10/2016).
Para diplomat menjelaskan tugas dan pengalamannya menjadi diplomat, serta berbagi informasi tentang sistem perekrutan pegawai di Kementerian Luar Negeri.
Kelima diplomat yaitu Budi Kurniawan dari Kedutaan Besar Repubik Indonesia (KBRI) Sarajevo, Christine A Siregar dari KBRI Mexico City, Mayang A Ranawestri dari KBRI Canberra, Akbar Makarti dari Direktorat Amerika Utara dan Tengah, dan Eva M Odameng dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) Shanghai.
Dalam kesempatan itu, Akbar Makarti mengatakan pada perekrutan pegawai, Kemlu mengutamakan lulusan Ilmu Hukum, Sosial, Ekonomi, Politik, dan Ilmu Budaya.
Namun kata dia, pihaknya tidak menutup kemungkinan terhadap disiplin ilmu lain, asalkan memenuhi syarat rekrutmen yang telah ditetapkan.
"Kemlu menerima lulusan dari tingkatan S1, S2, dan S3. Dengan minimal IPK 2,75 untuk S1 dan minimal IPK 3,00 untuk S2 dan S3. Selain itu, penguasaan bahasa asing juga sangat diutamakan, seperti bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Mandarin, dan Arab," katanya, seraya menyebut pihaknya menjaring potensi lulusan daerah seluruh Indonesia.
Dia menambahkan, pada tahun 2017 Kemlu akan kembali menggelar perekrutan pegawai, setelah vakum sejak tahun 2015.
Akbar berharap, mahasiswa Unsyiah dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
"Apalagi Unsyiah masuk dalam jalur khusus perekrutan Kemlu. Jadi kesempatan ini jangan disia-siakan," jelas Akbar.
Sementara itu, Wakil Rektor II Unsyiah, Prof Dr Husni Jalil SH MHum mengapresiasi kunjungan para diplomat Kemlu itu di Unsyiah.
Prof Husni berharap, pertemuan tersebut menambah wawasan mahasiswa terkait hubungan diplomatik antar negara.
"Mahasiswa Unsyiah jadi lebih mengetahui tentang tugas dan tanggung jawab seorang diplomat," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.