Keluarga Minta Majikan yang Siksa dan Setrika Perut Mufiatun Dihukum Berat
Kakak Mufiatun, pembatu rumah tangga yang perutnya disetrika majikan, Sutikno mengatakan jika keluarga tak dapat menerima perlakuan yang menimpa adik
Editor: Sugiyarto
![Keluarga Minta Majikan yang Siksa dan Setrika Perut Mufiatun Dihukum Berat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mufiatun-prt-dianiaya-majikan_20161009_132502.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNNWES.COM, KUDUS - Kakak Mufiatun, pembatu rumah tangga yang perutnya disetrika majikan, Sutikno mengatakan jika keluarga tak dapat menerima perlakuan yang menimpa adiknya.
Ia bahkan sempat emosi saat mendapat kabar perihal penganiayaan terhadap Mufiatun.
"Saya tidak terima, dia kerja di situ, tapi malah disiksa begini. Kami harap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya," ucap dia, Selasa (11/10/2016).
Diakui, selama ini adiknya tersebut tergolong sosok pendiam. Ia tak pernah menceritakan hal-hal yang dialami ke pihak keluarga.
"Selama tiga tahun ikut majikannya sempat beberapa kali pulang, tapi jika di rumah pendiam. Tidak pernah cerita apa-apa, ditanya-tanya jawabnya tak tahu," ujar Sutikno.
Sebelumnya, seorang pembantu rumah tangga (PRT) di Kudus, Mufiatun (25), mengaku dianiayai majikannya, Agus Susanto (28).
Ia dianiaya sang majikan di sebuah rumah kontrakan di RT 02 / RW 01 Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati, Kudus lantaran lalai saat bekerja.
Selama ini, Mufiatun bertugas menyetrika pakaian pelanggan laundry, milik sang majikan.
"Saat itu saya menyetrika pakaian. Karena kecapekan, saya ngantuk, sehingga pakaian yang disetrika terbakar," ucap Mufiatun, saat ditemui di ruang UGD RSUD dr. Loekmonohadi, Kudus, Minggu (9/10/2016).
Mengetahui pakain yang disetrika rusak, Agus, marah besar. "Majikan marah, perut saya kemudian disetrika," sambung dia. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.