Kota Banjar Masuk Zona Potensi Terjadinya Gerakan Tanah
Dampak gerakan tanah yang terjadi itu mengakibatkan Jalan Nasional penghubung antara Jabar dan Jateng terputus.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) menanggapi kejadian gerakan tanah di Kota Banjar. Tanggapan itu dirilis melalui www.vsi.esdm.go.id laman resmi PVBMG.
PVBMG menyebut gerakan tanah terjadi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Banjar, Kecamatan Purwaharja, dan Kecamatan Pataruman, Minggu (9/10/2016).
Longsor itu terjadi di Desa Batulawang, Desa Karyamukti, Desa Mulyasari, Desa Pataruman, Desa Sukamukti dan Kelurahan Purwaharja.
Dampak gerakan tanah yang terjadi itu mengakibatkan Jalan Nasional penghubung antara Jabar dan Jateng terputus. Selain itu, warga di enam desa/kelurahan diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman.
PVBMG menyebut jika faktor penyebab terjadinya gerakan tanah itu curah hujan yang tinggi dengan durasi cukup lama sebelum terjadi gerakan tanah. Selain itu, sifat tanah mudah luruh jika terkena air.
"Banyaknya air permukaan yang meresap ke dalam tanah melalui pori tanah akan meningkatkan beban pada lereng, sehingga membuat lereng menjadi tidak stabil," tulis PVBMG seperti yang dikutip di laman resminya, Rabu (12/10/2016).
Kondisi daerah bencana secara umum merupakan wilayah perbukitan bergelombang dengan ketinggian lebih dari 50 meter diatas permukaan air laut.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Majenang, batuan penyusun daerah bencana adalah berupa endapan aluvium (Qa) yang terdiri dari kerikil, pasir, dan lempung yang berumur Kuarter.
Berdasarkan peta prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah pada Oktober 2016, Kota Banjar termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah menengah–tinggi.
Artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah.
"Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," tulis PVBMG.
PVBMG pun merekomendasikan tim tanggap darurat bencana gerakan tanah untuk memberikan sosialisasi mengenai kondisi gerakan tanah yang telah terjadi kepada masyarakat khususnya korban. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.