Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Di Dusun Buratan, Desa Kesenet, Banjarmangu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah besar melihat jalan berlubang.

Ganjar ke Kabupaten Banjanegara untuk kunjungan kerja sekaligus inspeksi mendadak. Ia segera mencecar sejumlah pejabat terkait yang ikut rombongan soal kondisi jalan berlubang.

Kepala Balai Pelaksana Teknis Wonosobo, Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, Soehardjito, dan Koordinator Pengamat Jalan BPT Wonosobo, Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, Sudarman, yang ikut rombongan pada Rabu (12/10/2016), mendekati Ganjar.

Sudarman diminta Ganjar menelepon Suripto, petugas pengamat jalan di lapangan. Dalam obrolan di telepon, Suripto sudah melapor secara lisan soal kondisi jalan ke Sudarman dua pekan lalu.

Penjelasan Suripto membuat Ganjar bereaksi. "Merampungkan kayak begini sehari jadi. Ini dua minggu loh," ucap dia meninggikan nada bicaranya.

"Tidak bisa begini dong. Kalian semua bercanda, enggak bisa begitu dong. Kalian meremehkan saya. Kalian itu dibayar Negara!" tegas Ganjar kepada Soehardjito dan Sudarman.

"Saya peringatkan keras. Saya enggak mau kayak begini lagi. Malu dong sama rakyat. Jangan mempermalukan aku," Ganjar mengulangi peringatannya.

Ia memerintahkan hari ini juga jalan berlubang harus ditambal, entah menggunakan aspal atau semen. Ganjar juga memerintahkan jajarannya untuk memangkas birokrasi.

"Mulai besok cara melaporkan harus tertulis. Yang berlubang ini harus diekesekusi hari ini. Malam ini laporkan ke saya," pinta Ganjar.

Standar operasional prosedur para petugas jalan mendapat sorotan serius Ganjar. Jika jalan belum bisa diperbaiki, mestinya ada tanda peringatan bahaya. Ganjar telah mencanangkan jalanan di seluruh Jateng tanpa lubang.

Seorang warga setempat saat berbincang dengan Tribun Jateng mengaku, selama ini banyak pengendara motor terjatuh akibat jalan berlubang.

"Bahkan semalam ada dua pengendara motor jatuh. Sudah banyak korbannya, kok," kata warga tersebut enggan memberitahukan namanya.