Polisi Periksa Warga Terlibat Pembakaran Kantor Bea Cukai Jagoi Babang
Polisi masih mencari sejumlah warga yang membakar dan merusak Kantor Bea Cukai Jagoi Babang di Bengkayang, Kalimantan Barat.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan warga merusak dan membakar pos pemeriksaan di depan Kantor Bea dan Cukai Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Sabtu (15/10/2016) pukul 23.00 WIB.
Massa juga merusak lampu pelang, kamera pengawas, dan pintu pagar besi milik Kantor Bea dan Cukai Jagoi Babang.
Informasi yang dihimpun Tribunpontianak.co.id, kejadian berawal dari ketidakpuasan masyarakat Jagoi Babang terkait penahanan barang yang dilakukan petugas di Kecamatan Ledo dan bukannya di Pos Pemeriksaan Bea dan Cukai.
Diperkirakan 50 orang lebih yang berbuat anarkis dapat diredam setelah personel TNI dan Polri yang dipimpin langsung Kapolsek Jagoi Babang, Kompol Martin, tiba ke lokasi.
Sekitar pukul 23.40 WIB massa membubarkan diri. Namun, personel Polri dibantu TNI AD dari Satgas Pamtas Yonif 144/ Jaya Yudha di lokasi untuk mengevakuasi seluruh petugas Bea dan Cukai Jagoi Babang menuju Kantor Bea dan Cukai Pontianak.
Saat dikonfirmasi peristiwa tersebut, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Suhadi Suwondo, enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Ia memastikan polisi masih mendalami warga yang terlibat merusak dan membakar Kantor Bea Cukai Jagoi Babang.
"Kantor tersebut aset negara, siapa pun tidak boleh merusaknya. Bagi yang merusak akan dimintai pertanggungjawaban hukum. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui langsung peristiwa itu terjadi," tegas Suhadi, Minggu (16/10/2016).
Ia tak membeberkan berapa jumlah personel yang diturunkan mengamankan aset negara tersebut. Suhadi memastikan kekuatan personel Polres Landak dan Polres Bengkayang akan dibantu personel Polda Kalbar.
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan pemerintah untuk membuka lintas batas antarnegara. Di antaranya sarana dan prasarana pendukung kedua negara yang berbatasan, yakni Indonesia dan Malaysia.
Malaysia belum ada tanda-tanda untuk membangun sarana dan prasarana di perbatasan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dengan Serikin, Bau Sarawak, Malaysia Timur.
Aspek keamanan tak bisa diremehkan. Tak sedikit barang-barang selundupan masuk melalui perbatasan seperti narkoba, gula rafinasi, daging belum bebas penyakit mulut dan kuku.
"Presiden RI Bapak Jokowi sangat konsen terhadap pembangunan di perbatasan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena pembangunan perbatasan menjadi prioritas utama Pak Jokowi," terang Suhadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.