Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lembaga Konservasi Terlibat Perdagangan Satwa Liar di Pasar Gelap

Wildlife Conservation Society Indonesia mengatakan, lembaga konservasi juga terlibat perdagangan satwa liar.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
zoom-in Lembaga Konservasi Terlibat Perdagangan Satwa Liar di Pasar Gelap
Tribun Medan/Array Anarcho
Program Manager Wildlife Conservation Society Indonesia, Dwi Adhiasto, menjelaskan selama 2016 terdapat 72 kasus perburuan satwa liar. Ia meminta semua pihak sama-sama mengawasi jaringan perdagangan ilegal satwa, khususnya yang dilindungi, Selasa (18/10/2016). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wildlife Conservation Society Indonesia mengatakan, lembaga konservasi juga terlibat perdagangan satwa liar.

Beberapa kasus yang melibatkan oknum lembaga konservasi bahkan sudah ada yang ditangkap dan dibawa ke meja pengadilan.

"Berdasarkan data kami, ada perdagangan ilegal di lembaga konservasi. Seperi contoh di Bandung dua tahun belakangan ini, oknum di lembaga konservasi itu ikut melakukan penjualan hewan," ungkap Program Manager WCS, Dwi Adhiasto, di Kota Medan, Selasa (18/10/2016).

Kasus perdagangan satwa liar di lembaga konservasi diantaranya adalah bisnis jual beli hewan mati. Semisal, ada hewan dilindungi yang mati. Oknum lembaga konservasi tak melaporkannya dan malah menjualnya ke pasar gelap.

"Selain di Bandung, di Yoyakarta kasus serupa juga diungkap oleh tim Mabes Polri. Oknum di lembaga konservasi itu malah menjualnya pada penampung hewan liar," ungkap Dwi.

Jika yang diperdagangkan hewan mati, kata Dwi, para oknum itu mengambil beberapa bagian tubuh. Contohnya tulang harimau. Benda itu dijual ke Cina untuk bahan pengobatan.

Berita Rekomendasi

"Ada bagian-bagian tertentu yang dapat dijual di pasar gelap. Hal-hal seperti inilah yang patut diawasi," Dwi menambahkan.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas