Kakek Ini Pilih Hidup Menyendiri di Hutan Tinggal Dalam Rumah Batu, Kisahnya Mengejutkan
Menjalani usia senja dengan keluarga merupakan hal yang begitu diidam-idamkan. Namun, tidak demikian dengan Yatiman.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Menjalani usia senja dengan keluarga merupakan hal yang begitu diidam-idamkan.
Namun, tidak demikian dengan Yatiman.
Kakek tersebut lebih memilih hidup dengan kesendirian di sebuah rumah batu.
Berjarak 200 meter dengan tetangga terdekat, Yatiman hanya ditemani pohon trembesi di sekitarnya.
Rumah tersebut terletak di tengah hutan di Dusun Geden, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat itu, Yatiman tampak mengenakan baju polo bergaris biru, celana coklat dengan sehelai kain sebagai ikat pinggang membalut tubuhnya yang renta.
Dengan perlahan, Yatiman keluar dari rumah yang tersusun dari batu tersebut, Senin (17/10/2016).
Meski sederhana, rumah setinggi dua meter dengan lebar tiga kali tujuh meter tersebut tampak tetap kokoh berdiri.
Padahal, kontruksi bangunan tersebut tanpa tambahan perekat bangunan seperti semen.
Bertahun-tahun Yatiman tinggal di rumah batu di tengah hutan Dusun Geden, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo, (17/10/2016).
Dengan atap terpal, Yatiman berlindung dari panas dan hujan di rumah tersebut.
Meski dengan bahasa ngalor-ngidul dan sedikit nglantur, Yatiman menceritakan pembangunan rumah yang tampak begitu ia banggakan.
Bahkan, Yatiman pun tak segan mengatakan bahwa rumahnya tersebut belum selesai dibangun.
"Le numpuk watu didongkel (menumpuk batu dari batu yang dicongkel). Durung diitung rampung, calonnya dikerjakan lagi dan dilepo (belum bisa dibilang selesai, rencananya dikerjakan lagi)," jelasnya.
Yatiman mengaku, bahwa ia membangun rumah tersebut semenjak tahun 1971.