Kepada Aris Merdeka Sirait Satu Per Satu Murid SD Ceritakan Aksi Pencabulan Gurunya
Para siswi Sekolah Dasar (SD) itu menceritakan aksi pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru kepada Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.
Editor: Dewi Agustina
Anak pertamanya, NF (10) yang duduk di bangku kelas 4 mengaku setiap pelajaran, sering dipegang di bagian rambut dan pipi.
Guru tersebut, kata dia, juga kerap bertanya-tanya sambil menggerayangi badan anaknya.
"Kami tidak terima anak saya dilecehkan. Saya minta polisi menghukum pelaku seberat-beratnya," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan orangtua siswi korban lain, YM (40). Anaknya yang berinisial RH (11) sering menjadi pelampiasan nafsu oknum guru EA. Bahkan, anaknya sempat mengeluh kesakitan.
"Anak saya mengaku sering dipegang pahanya. Saking seringnya, dia sering merasakan sakit," ucapnya.
Ia bersyukur anaknya tidak sampai dilecehkan begitu parah seperti siswi lain.
"Alhamdulillah, anak saya tidak sampai dipegang anunya. Saya juga malu sendiri mau mengatakannya," ucapnya.
Saat anaknya mengadu, ia awalnya takut mau melaporkan kepada pihak sekolah. Ia merasa beruntung saat ada orangtua siswi lainnya berani melaporkan hal tersebut terlebih dahulu.
"Saat ada orangtua siswi lain lapor, saya juga ikut lapor," imbuhnya.
Arist Merdeka Sirait mengaku mendapatkan laporan dugaan pelecehan seksual dari Komite Sekolah.
"Jadi kami mengecek langsung ke sekolah serta menemui anak-anak yang jadi korban," kata Arist.
"Dari 21 siswi tersebut, ada yang kelas 6, 5, 4, 3 dan 1. Ternyata ulah tersangka sudah dilakukan sejak satu tahun lalu," ucapnya.