Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FORPMAN: Dua Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK, Kalbar Dapat Apa?

Pada momentum yang bertepatan dengan dua tahun pemerintahan Jokowi-JK ini, pihaknya merasa Kalbar belum mendapatkan hak tersebut.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
zoom-in FORPMAN: Dua Tahun Kepemimpinan Jokowi-JK, Kalbar Dapat Apa?
Tribun Pontianak/Tito Ramadhani
Sedikitnya 30 aktivis yang tergabung dalam Forum Pemuda dan Mahasiswa Nusantara (FORPMAN) Kalbar, di Bundaran Digulis Untan, Jalan Jend A Yani, Pontianak, Kamis (20/10/2016) sore. Sebagai ungkapan evaluasi dua tahun kinerja pemerintahan Jokowi-JK. TRIBUN PONTIANAK/TITO RAMADHANI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Aksi damai evaluasi dua tahun pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla tak hanya digelar aktivis KAMMI Kalbar.

Tak kurang dari 30 aktivis yang tergabung dalam Forum Pemuda dan Mahasiswa Nusantara (FORPMAN) Kalbar menggelar aksi yang sama di Bundaran Digulis Untan, Jalan Jend A Yani, Pontianak, Kamis (20/10/2016) sore.

Ketua Umum FORPMAN Kalbar, Bambang Sudharmono mengatakan, aksi tersebut sebagai ungkapan keprihatinan pihaknya terhadap pemerintahan Jokowi yang telah memimpin Republik Indonesia selama dua tahun.

"Cuma, Kalbar hari ini dapat apa? Padahal secara dukungan politik, Kalbar memenangkan Jokowi pada Pilpres 2014, sebesar 60 persen lebih. Artinya, duit pembangunan ini sudah seharusnya dibagikan ke wilayah Kalbar," ujarnya disela-sela aksi.

Menurutnya, hal ini mengingat wilayah Kalbar memiliki lima perbatasan langsung dengan negara lain.

Pada momentum yang bertepatan dengan dua tahun pemerintahan Jokowi-JK ini, pihaknya merasa Kalbar belum mendapatkan hak tersebut.

Berita Rekomendasi

"Artinya Jokowi harus melakukan revitalisasi pembangunan ekonomi dengan cara membuat poros baru, dari mana? Dari wilayah Kalbar," tegasnya.

Satu di antara Nawa Cita Jokowi adalah membangun Indonesia dari daerah pinggiran. Sementara Kalbar, sudah termasuk wilayah pinggiran paling barat.

"Tetapi tidak pernah disentuh, tidak pernah ada program prioritas atau konkrit yang menyentuh langsung Kalbar. Hari ini janji Jokowi ingin membenahi perbatasan, tetapi apa kenyataannya hari ini, rakyat di perbatasan masih miskin, masih tertinggal," urainya.

Selain itu, juga ditambah angka partisipasi pendidikan masih rendah di Kalbar yang artinya pemerintahan Jokowi hanya pencitraan belaka.

Program Nawa Cita-nya tidak betul-betul mengakar di semua wilayah. Maka, menurutnya pemerataan pembangunan sangat penting.

"Kami mendorong, Jokowi harus berani mengambil suatu pandangan bahwa membangun poros baru, poros pembangunan ekonomi, karena melihat geografi daerahnya yang merepresentasikan Indonesia, itu di wilayah Kalbar," ucapnya.

Menurut Bambang, ini artinya, kalau ingin melihat kemajuan Indonesia, kontribusi wilayah Kalbar harus dicoba.

"Jangan kemudian dari Jawa, Sumatera terus. Hari ini Kalbar dapat apa selama dua tahun, saya pikir belum dapat apa-apa," katanya.

Sementara untuk pencapaian-pencapaian pemerintahan Jokowi selama ini, justru indikatornya dipertanyakan oleh Bambang.

"Apa indikatornya, kalau angka partisipasi pendidikan Kalbar masih rendah, kemiskinan masih juga. Hari ini Kalbar masih wilayah yang tertinggal dan miskin, artinya selama dua tahun Kalbar memang belum disentuh," tudingnya.

Untuk itu, pihaknya berharap Jokowi selanjutnya dapat mengingat janji-janjinya. Karena secara dukungan politik, Kalbar sudah memenangkan Jokowi-JK.

"Karena masyarakat Kalbar mengharapkan Jokowi menjadi presiden, bisa melakukan pemerataan pembangunan, menjadi wajah baru pembangunan Indonesia," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas