Mengharukan, Bocah 11 Tahun Ini Hidup Sendirian dan Merawat Sang Ibunda yang Lumpuh
Seorang bocah bernama Dewi Rahayu (11) terpaksa berkeliling kampung berharap simpati tetangganya sekadar untuk makan sehari-hari.
Editor: Sugiyarto

Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Potret kemiskinan kembali terlihat di Kabupaten Klaten.
Seorang bocah bernama Dewi Rahayu (11) terpaksa berkeliling kampung berharap simpati tetangganya sekadar untuk makan sehari-hari.
Pemandangan tersebut akan selalu terulang di Dukuh Kemiri, Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, setiap kali bantuan dari beberapa tetangganya habis.
Miris, demikian kata yang menggambarkan kondisi Dewi.
Pasalnya bocah yang masih duduk di kelas VI SDN 2 Kemiri itu harus terlunta-lunta karena kondisi ibunya, Bibit Wahyuningsih (40) yang mengalami kelumpuhan.
Tinggal di sebuah rumah sangat sederhana berukuran 3x6 meter, Bibit hanya tinggal bersama anak semata wayangnya, Dewi.
Dalam kesehariannya, Dewi lah yang mengurus kebutuhan ibunya.
Tidak banyak yang dapat diceritakan Bibit, namun dari ceritanya kelumpuhan yang dideritanya lantaran insiden kecelakaan yang dialaminya.
Tidak jelas kapan, namun kondisi tersebut dialaminya sudah cukup lama.
“Sudah bertahun-tahun, Dewi masih kecil waktu saya jatuh sampai seperti ini (lumpuh),” katanya.
Sehari-hari ia menggunakan kruk berkaki empat yang digunakan untuk menompang tubuhnya saat berpindah tempat.
Namun karena kondisi kaki yang sudah sangat lemah, hal tersebut tidak bisa dilakukannya setiap saat.
Untuk kebutuhan sehari-hari, ia dan putrinya hanya bisa pasrah dan bergantung pada belas kasihan tetangga-tetangganya.
“Kalau ada bahan ya dimasak. Bahannya dikasih tetangga, yang memasak Dewi,” ujarnya.
Dengan kondisinya saat ini, sontak ia tidak bisa bekerja. Ia juga tidak mau memaksa Dewi untuk bekerja karena masih bersekolah.
Bibit sangat berharap adanya dermawan yang mau memberikan bantuan untuk pengobatannya agar bisa beraktivitas lagi dan tidak menjadi beban. (angga purnama/tribunjogja)