Tindakan Sutrisno Pangaribuan Ambil Palu Pimpinan DPRD Tidak Dibenarkan
Sutrisno menganggap sidang paripurna melanggar aturan, oleh sebab itu, melayangkan protes keras kepada pimpinan sidang paripurna
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ketua DPD PDIP Sumut Japorman, mengatakan, tindakan Sutrisno Pangaribuan, anggota DPRD Sumut, fraksi PDIP yang ambil palu pimpinan DPRD tidak dibenarkan.
"Bagaimanapun tindakannya tak dibenarkan. Itu salah, BKD sudah ada di situ. Kita tunggu laporannya," ujarnya di gedung DPRD Sumut, Senin (24/10/2016).
Sutrisno Pangaribuan mengambil palu sidang pimpinan DPRD Sumut.
Ia kesal pimpinan dewan tak mengubris pendapatannya yang meminta paripurna ditunda.
Tindakan Sutrisno tersebut yang mengambil palu pimpinan sidang tersebut gegerkan gedung dewan padahal saat itu, Japorman melihat langsung pembukaan rapat paripurna.
"Itukan dinamika politik, mungkin dalam hal ini barangkali ada perasaan yang tak terjawab pimpinan dewan. Sehingga, ia (Sutrisno) frustasi dan mengambil palu," katanya.
Menurutnya, Sutrisno menganggap sidang paripurna melanggar aturan. Oleh sebab itu, melayangkan protes keras kepada pimpinan sidang paripurna.
"Protes itu sah-sah saja. Kami di PDIP ingin memperjelas ada keputusan hukum. Tentu harus diliat. Jangan sampai nanti, hasil dari pemilihan ini cacat hukum. Jadi harus diliat dulu mekanismenya," ujarnya.
Dia menjelaskan, PDIP tidak mengarahkan anggota dewan untuk pilih salah satu kandidat wakil Gubernur Sumut. Tapi, hanya beberapa fraksi yang mendukung paripurna ditunda.
"Kami tidak ada mengarahkan anggota dewan untuk pilih salah satu calon. Tadi dari sekian fraksi, hanya beberapa fraksi yang meminta ditunda. Kelihatannya tak mungkin ditunda karena hampir semua meminta pemilihan dilaksanakan," katanya.
Ia menuturkan, kedua calon wakil Gubernur Sumut sudah berdialog dengan PDIP namun, jikapun anggota dewan memberikan hak suara, harus sejalan dengan perjuangan partai.
"Kalian sudah tahu, partai mana yang lebih dekat dengan perjuangan kami. Sudah tahu kalian. Saya sarankan pilih yang paling dekat dengan perjuangan PDIP. Saya tidak katakan demikian, (Ibu Nurhajizah)," katanya.