Jari Bocah 9 Tahun Ini Dipalu Ibu Tiri, Begini Kondisinya Sekarang
Sebelumnya, gadis kecil ini sempat menghebohkan warga kota tepian (sebutan Samarinda), karena menerima perlakuan yang tidak wajar dari ibu tirinya.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Ajeng (9), bocah kelas III SD di Samarinda sudah mulai bisa tertawa saat dikunjungi ibu kandungnya dan sejumlah awak media, Selasa (25/10/2016).
Pagi ini ia baru saja menjalani operasi pemasangan gips di jari-jari tangannya.
Sebelumnya, gadis kecil ini sempat menghebohkan warga kota tepian (sebutan Samarinda), karena menerima perlakuan yang tidak wajar dari ibu tirinya.
Ajeng diketahui telah menerima sejumlah tindak kekerasan sejak tahun 2010 silam, hingga akhirnya diketahui masyarakat luas, karena Ajeng dipukul oleh ibu tirinya, dengan menggunakan palu.
Hingga saat ini, Ajeng masih menjalani perawatan intensif di RSUD AW Syahranie, kendati demikian, perlahan-lahan kondisinya mulai membaik.
Kepala Humas RSUD AW Syahranie, dr M Febian Satrio menjelaskan, Ajeng harus menjalani operasi pemasangan gips, karena diketahui jari kelingking tangan kanan dan jari tengah tangan kirinya mengalami patah tulang.
"Kondisi saat ini cukup stabil, fisik dan kejiwaanya. Dan, saat ini tengah menjalani perawatan yang baik dari kami. Kami perkirakan, dalam satu dua hari ini dapat pulang ke rumah," tuturnya, Selasa (25/10).
"Tadi pagi, dokter spesialis ortopedi telah melakukan operasi pemasangan gips terhadap tulang-tulang yang patah di jari-jari Ajeng, pemasangan gips itu sendiri agar tulangnya dapat tersambung. Untuk penyebab patahnya tulang jari, bukan kapasitas kami untuk menjawab," tambahnya.
Setelah menjalani operasi, dan dinyatakan boleh keluar rumah sakit, keluarga Ajeng diminta tetap untuk melakukan pemeriksaan rutin ke rumah sakit, untuk mengetahui perkembangan dari kondisi jari tangan Ajeng.
"Tentu akan ada sedikit masalah tentang fungsi jarinya, terlebih jari-jari ini cukup banyak memiliki peran dalam kehidupan sehari-hari, dan setelah ini Ajeng tetap harus menjalani perawatan pasca operasi," ungkapnya. (*)