Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Penyebab banjir besar melanda Pagarsih dan Pasteur, Kota Bandung, disebabkan curah hujan tinggi. Dalam sejam air menggenangi dua kawasan itu.

Prakirawan BMKG Bandung, Muhammad Iid, mengatakan hujan yang menyebabkan banjir di dua kawasan itu termasuk hujan ekstrem.

Hujan yang terjadi saat itu mengguyur Kota Bandung pukul 11.50 WIB sampai pukul 13.10 WIB. Dalam waktu itu, kata dia, tercatat jumlah hujannya mencapai 77,5 milimeter per jam.

“Dari SOP cuaca ekstrim, kalau curah hujan dalam sejam di atas 20 mili meter per jam itu sudah cuaca ekstrem,” kata Iid di kantor BMKG Bandung, Jalan Cemara, Kota Bandung, Rabu (26/10/2016).

Iid memperkirakan hujan yang terbilang ekstrem itu bisa saja terjadi lagi dalam waktu dekat ini. Pihaknya selalu memberi peringatan melalui situs resmi terkait potensi hujan lebat disertai angin dan petir.

“Kepada masyarakat untuk membersihkan saluran sungai, selokan, dan gorong-gorong agar mengurangi meluapnya air ke permukiman atau jalan. Dan juga waspadai pergerakan tanah atau longsor,” kata Iid.

BMKG memperingatkan potensi hujan lebat di beberapa daerah. Jabar satu dari 14 provinsi yang bakal dilanda hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang atau puting beliung. Peringatan ini berlaku mulai 26 sampai 28 Oktober 2016.

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisisi yang mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer, hujan dengan sifat di atas normal, normal, dan bawah normal melanda Jabar selama November 2016.

Hujan dengan sifat normal akan melanda sebagian besar wilayah Jabar. Namun untuk beberapa wilayah memang akan diguyur hujan dengan sifat di atas nromal.

“Terutama untuk wilayah Jabar utara, kemudian wilayah Priangan Timur, dan Bandung Raya,” Iid menambahkan.