Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Kompleks Tangisi Nenek Sui Chen, Korban Pembunuhan Sadis

Nenek Sui Chen alias Su Tiang tewas mengenaskan dibunuh oleh W, remaja yang juga tinggal di Kompleks Graha, Jalan Tanah Tinggi, Medan Sunggal.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
zoom-in Warga Kompleks Tangisi Nenek Sui Chen, Korban Pembunuhan Sadis
Tribun Medan/Array A Argus
Jenazah Sui Chen alias Sui Tiang (71), korban pembunuhan sebelum dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Personel Reskrim Polsekta Sunggal masih berjaga di depan rumah korban untuk proses penyelidikan pada Selasa (1/11/2016) sore. TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Nenek Sui Chen alias Su Tiang tewas mengenaskan dibunuh oleh W, remaja yang juga tinggal di Kompleks Graha, Jalan Tanah Tinggi, Medan Sunggal.

Tak ada orang yang menyangka W bakal membunuh perempuan berusia 71 tahun itu secara sadis. Ada luka menganga di leher Sui Chen dan kedua bola matanya dicongkel.

Baca: Pembunuh Wanita Tua Tinggalkan Katana Berlumur Darah

Polisi menemukan katana berlumur darah diduga digunakan W untuk membunuh si nenek yang sudah sakit-sakitan itu.

"Saya enggak menyangka korban ini dibunuh begitu sadis. Selama ini dia orang baik. Orangnya ramah kepada tetangga," ujar Asna (68) sambil menyeka air matanya saat bercerita tentang Sui Chen, Rabu (2/11/2016).

Baca: Wanita Pemilik Warung Tewas Mengenaskan, Pelaku Begitu Sadis

Menurut Asna, ia dan Sui Tiang sudah 45 tahun berteman. Mereka tinggal bersebelahan di Kompleks Graha selama tujuh tahun.

Dahulu kompleks ini masih sawah. Sui Chen lah pemiliknya. Sekitar tujuh tahun lalu, barulah berdiri Kompleks Graha. "Kami pun sama-sama tinggal di sini," beber Asna.

BERITA TERKAIT

Tak kuasa menahan kesedihan, Asna yang mengenakan daster biru itu pamit masuk ke dalam rumah. Ia memanjatkan doa di depan altar besar yang berada di rumahnya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya. Tanah yang sekarang berdiri Kompleks Graha itu dulunya milik orangtua Sui Chen.

"Setelah kompleks ini berdiri, korban pun diberi rumah oleh orangtuanya. Mereka ini enam bersaudara. Tiap orang dikasih satu rumah," ungkap seorang wanita keturunan.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas