Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru Cabuli Murid Lalu Menghilang, Para Siswa Mogok Belajar Dua Hari

Selama dua hari, Rabu (2/11/2016) dan Kamis ( 3/11-2016), seluruh siswa SMK Negeri Paron, Kabupaten Ngawi, mogok belajar.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Guru Cabuli Murid Lalu Menghilang, Para Siswa Mogok Belajar Dua Hari
SURYA
ILUSTRASI. 

Laporan Wartawan Surya, Doni Prasetyo

SURYA.CO.ID, NGAWI - Selama dua hari, Rabu (2/11/2016) dan Kamis ( 3/11-2016), seluruh siswa SMK Negeri Paron, Kabupaten Ngawi, mogok belajar.

Aksi itu dilakukan sebagai desakan agar SW, seorang guru yang diduga mencabuli siswi, dipecat.

Selama aksi mereka berdiri bergerombol di pinggir jalan sepanjang menuju SMKN Paron.

Untuk menghindari aksi yang tidak diinginkan, polisi membubarkan gerombolan siswa.

Siswa SMKN Paron menuntut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN Paron, Ngawi (SW) dipecat, karena diduga mencabuli MA (17), siswi setempat yang saat ini menjalani pendidikan sistem ganda (PSG) di Solo.

Menurut Aji Nugroho, siswi korban pencabulan sebenarnya tidak hanya MA saja, sudah banyak korban. Tapi sampai sekarang laporan ke polisi tidak ada satu pun yang ditindaklanjuti.

Berita Rekomendasi

"Aksi mogok belajar ini sampai menunggu ada keputusan dari sekolah, guru itu dipecat. Banyak korban yang lapor Polisi, tapi tidak ada tindakan tegas, korbannya hampir seluruh siswa," kata Aji Nugroho kepada Surya Online, Kamis (3/11/2016).

Indah Rahmawati, seorang siswi mengaku resah dengan ulah wakasek itu sehingga mengancam tidak akan masuk sekolah sampai guru itu dipecat dari sekolah itu.

"Kami tidak akan masuk sekolah sebelum guru itu dipecat. Karena kami takut jadi korban berikutnya," kata Indah.

Kapolsek Paron, AKP I Wayan Murtika, yang dikonfirmasi mengatakan aksi itu tidak ada pemberitahuan ke polsek setempat.

"Aksi demo siswa SMKN Paron ini spontan, tidak ada pemberitahuan sebelumnya ke Polsek. Jadi kami hanya menjaga dan mengamankan, agar siswa siswi tidak merusak,"kata Murtika.

Sementara Kepala SMKN Paron JH Budi mengaku sudah melakukan rapat internal sekolah. Pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak, karena keberadaan Wakasek Bidang Kesiswaan itu sampai hari ini juga tidak diketahui.

"Sudah dua hari ini sejak siswa menggelar demo yang bersangkutan tidak hadir di sekolah. Kami kesulitan menghubungi. Kami akan memanggil MA untuk dikonfrontir," kata Budi kepada Surya Online.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas