Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru 70 dari 104 Sumur Minyak Tua di Sumsel yang Dieksekusi

Upaya penutupan sumur minyak tua milik negara di Sumsel yang dimulai September lalu, ternyata belum optimal.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Baru 70 dari 104 Sumur Minyak Tua di Sumsel yang Dieksekusi
Sriwijaya Post/Husin
Kepala DKK Migas Sumbagsel, Tirat Sumbu Ichtijar, mengakui ada kendala dalam penutupan sumur tua yang dilakukan K3S. SRIWIJAYA POST/HUSIN 

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Upaya penutupan sumur minyak tua milik negara di Sumsel yang dimulai September lalu, ternyata belum optimal.

Dari 104 sumur tua tersebut, baru 70 titik yang berhasil dieksekusi.

Sedangkan sisanya belum diketahui kapan akan dilakukan penutupan.

"Kendala utama kita saat ini karena sumur minyak tersebut dikuasai pelaku tambang ilegal," kata staff PR & Goverment Relation (Govrel) Ramba Field, Imam Maulana saat Media Gathering & Kompetisi di Pangkalpinang, Jumat (4/11/2016).

Selain itu, kendala juga terjadi di kebijakan pemerintah daerah dan kondisi sosial masyarakat yang sudah lama menjadi pengelola sumur tua milik pemerintah, sehingga terasa memiliki ketergantungan.

Hal itu yang menimbulkan kekhawatiran akan jaminan hidup.

Dengan fakta itu, masyarakat melalukan penolakan setiap ada upaya-upaya penutupan.

Berita Rekomendasi

Seperti di Kabupaten Musi Banyuasin, khususnya di kawasan Mangunjaya dan Keluang.

Sementara itu, Kepala SKK Migas Sumbagsel, Tirat Sumbu Ichtijar mengatakan, K3S yang melakukan penutupan sumur minyak bertujuan untuk reaktivasi.

Karenanya, perlu dilakukan pembinaan dan pemberdayaan melalui program CSR sehingga pascapenutupan, warga menjadi mandiri secara ekonomi.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas