Pemuda Pematang Gadung Ini Temukan Burung Langka di Ketapang
Ketapang sebagai tempat singgah (transit) sebelum lanjut ke Australia atau New Zealand
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nasaruddin
TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Kabupaten Ketapang menjadi salah satu di antara spot pengamatan burung di Kalbar.
Selain sebagai tempat singgah, bagi burung tertentu Ketapang merupakan tujuan.
Hal ini menarik perhatian pemuda asal Pematang Gadung, Abdurahman Alqadrie untuk melakukan pengamatan.
"Awalnya memang murni untuk melengkapi data tentang keragaman jenis burung di Pematang Gadung," kata Abdurahman kepada Tribun, saat dihubungi via WhatsApp.
Niatnya semakin bulat untuk konsen di pengamatan burung, karena di tahun 2008, Pematang Gadung terancam dimasuki perusahaan sawit.
Padahal daerah ini merupakan hutan gambut seluas 14.000 hektar dan merupakan habitat orangutan.
"Data itu kemudian digunakan sebagai pendukung untuk melindungi kawasan tersebut melalui mekanisme Hutan Desa. Pada Agustus 2013, Mentri Kehutanan menetapkannya sebagai hutan desa," jelasnya.
Dari sini, dirinya mulai melakukan pengamatan-pengamatan dan semakin tertarik setelah menemukan burung jenis langka dan banyak yang belum tercatat bahwa burung itu ada di Kalimantan Barat.
Secara umum, migrasi burung ada dua kategori.
Pertama, Ketapang sebagai tempat singgah (transit) sebelum lanjut ke Australia atau New Zealand.
Kedua, Ketapang sebagai tujuan migrasi (wintering) yang artinya mereka bertahan selama terjadi musim dingin di tempat asalnya.
Pengamatan yang dilakukannya tak lagi hanya di wilayah Pematang Gadung.
Kecintaannya pada unggas ini membawa Qadrie melakukan pengamatan di berbagai tempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.