Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Festival Ngopi Sepuluh Ewu Angkat Pamor Kopi Asal Banyuwangi

Gelaran Festival Ngopi Sepuluh Ewu, di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Sabtu (15/10/2016) malam, mampu mengangkat pamor kopi asal Banyuwangi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Festival Ngopi Sepuluh Ewu Angkat Pamor Kopi Asal Banyuwangi
Surya/Haorrahman
Penggiat kopi Banyuwangi menuai berkah dari Festival Kopi Sepuluh Ewu. SURYA/HAORRAHMAN 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Gelaran Festival Ngopi Sepuluh Ewu, di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Sabtu (15/10/2016) malam, mampu mengangkat pamor kopi asal Banyuwangi.

Alhasil perekonomian petani kopi setempat ikut terkena imbasnya.

Salah satunya Jajang Nuryaman (25), wirausahawan kopi asal Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah Banyuwangi yang turut memetik buah dari festival ini.

"Sejak ada festival ngopi, penjualan kami naik 50 persen dari sebelumnya,” kata pemilik merek Traditional Coffee Manjehe itu.

Jajang menceritakan bisnis yang tengah dia geluti saat ini merupakan usaha keluarga yang telah dirintis sang ayah sejak 11 tahun silam.

Kala itu, ayahnya hanya melayani pemesanan bubuk kopi untuk warga lokal Banyuwangi.

Dalam sebulan, kopi yang dijual ayahnya sebanyak 8 kilogram bubuk kopi dalam kemasan plastik sederhana.

Berita Rekomendasi

Kopinya diambil dari perkebunan Kalibendo, yang terletak di lereng kaki Gunung Ijen.

Menurut Jajang, ayahnya juga adalah seorang roaster (penyangrai kopi) tradisional yang handal.

Penggiat Kopi Banyuwangi_1
Penggiat kopi Banyuwangi menuai berkah dari Festival Kopi Sepuluh Ewu. SURYA/HAORRAHMAN

Banyak warga membeli kopi ke ayahnya, lantaran cita rasanya yang nikmat karena ayahnya dinilai menguasai teknik menyangrai kopi yang tepat.

"Orang-orang bilang kopi ayah enak. Saya pun berpikir kenapa tidak mengembangkan bisnis ini. Teman-teman juga menyemangati saya agar meneruskan usaha ayah. Dari sanalah, saya tertarik untuk terjun ke bisnis kopi, apalagi sekarang ada festival ngopi yang membuat kopi Banyuwangi semakin diminati," tutur Jajang.

Jajang pun akhirnya memutuskan untuk mulai mengembangkan usaha orang tuanya sejak dua tahun silam.

Pertimbangannya, seiring pamor kopi Banyuwangi yang mulai naik, perkembangan wisata Banyuwangi yang juga semakin meningkat otomatis akan akan menumbuhkan pasar baru bagi kopi Banyuwangi.

Hal pertama yang dilakukan Jajang adalah melakukan pengemasan produknya meningkatkan nilai jual produk agar bisa bersaing dengan yang lain.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas