Banyak Pecandu Narkoba Sembuh di Pesantren Tahfiz Alquran Ini
Siapa bilang merehab pecandu narkotika melulu harus dengan proses medis? Pendekatan dari hati ke hato ternyata bisa.
Editor: Y Gustaman
Laporan wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Semangat masyarakat Kendal memberantas narkoba semakin tampak di segala elemen. Setelah muncul kampung antinarkoba, ada pula pondok pesantren untuk merehabilitasi pecandu narkoba.
Berbeda dengan rehab di rumah sakit yang melibatkan proses medis, di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Istiqomah di Dusun Pagersari RT 1 RW 1, Desa Penaruban, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, penyembuhan dilakukan lewat pendekatan dari hati ke hati.
Peresmian ponpes sebagai tempat rehabilitasi dilakukan pada Minggu (6/11/2016). Peluncuran tersebut bertepatan dengan kampung antinarkoba di desa setempat.
Hadir dalam acara di antaranya pihak BNN Kabupaten Kendal selaku penggagas, Kapolsek Weleri, Danramil Weleri, Camat Weleri dan wakil masyarakat.
Pengasuh Ponpes Tahfizul Quran Istiqomah, Kiai Ali Shodiqun, mengatakan pondoknya dijadikan tempat rehabilitasi pecandu narkoba dimulai tahun ini. Meski baru diresmikan sudah ada 10 pasien yang melakukan rehab jalan.
Kiai Ali Shodiqun, pengasuh Pondok Pesantren Tahfizul Quran Istiqomah di Weleri, Kabupaten Kendal. Pondoknya menjadi mitra BNN Kendal untuk merehab pecandu narkotika. Foto diambil pada Minggu (6/11/2016). TRIBUN JATENG/PONCO WIYONO
"Sudah ada yang sembuh total dan ada yang masih proses penyembuhan," kata kiai muda sekaligus hafiz ini.
Ia mengedepankan metode pengobatan dari hati ke hati selama proses rehab. Pasien akan didekati lewat obrolan dua arah, layaknya kedua sahabat. Proses ini diyakini membuat pasien berperan merehab dirinya.
"Kami tidak memberikan ceramah, tapi ngobrol biasa sambil minum teh atau ngopi. Prinsipnya, kami memanusiakan manusia, sehingga akan sadar sendiri," sambung dia.
Ponpes khusus santri penghapal Alquran itu tidak menggunakan obat. Alasannya, menurut Kiai Ali, pemberian obat lebih berhak dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Ponpes juga berkoordinasi dengan RSUD dr Soewondo dan BNN. Pasien dipersilakan berobat jalan atau menginap di pondok sampai sembuh. Per kamar khusus pasien dapat menampung lima orang .
Ponpes Tahfizul Quran Istiqomah menerima siapa saja yang ingin datang berobat atas kemauan sendiri atau direkomendasikan oleh BNN. Sementara pasien yang ada saat ini merupakan pasien temuan yang diajak ke pesantren untuk penyembuhan.
Pasien seperti ini ditemukan dalam kelompok atau komunitas. "Kalau pas kumpul diketahui ada anak yang suka pakai, maka saya ajak ke pondok," jelas kiai Ali.
Dalam kesempatan sama, Sapto Nugroho dari BNN Kendal mengatakan pondok rehabilitasi merupakan mitra BNN. Pihaknya akan merekomendasikan korban pengguna narkoba untuk menjalani rehab di ponpes ini.
"Termasuk ketika ponpes ada pasien, BNN juga minta laporannya sebagai data saja, namun kerahasian pasien tetap dijaga," ujar Sapto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.