Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bikin Kaget, Trenyuh dan Panen Doa, Kakek Asal Jember Ini Disebut-sebut Kalahkan Anak Muda

Seorang kakek renta umur 95 tahun menjadi buah bibir, bikin kaget dan takjub netizen. Meluncurlah doa-doa dan harapan untuk kemuliaan si kakek ini.

Penulis: Robertus Rimawan
zoom-in Bikin Kaget, Trenyuh dan Panen Doa, Kakek Asal Jember Ini Disebut-sebut Kalahkan Anak Muda
kompas.com/ahmad winarno
Kakek Zubair (95), warga Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, menyambung hidupnya dengan berjualan tahu di usianya yang sudah renta 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang kakek renta umur 95 tahun menjadi buah bibir, bikin kaget dan takjub netizen.

Meluncurlah doa-doa dan harapan untuk kemuliaan si kakek ini, Rabu (9/11/2016).

Berita ini awalnya ditayangkan di Kompas.com, setelah muncul di Tribunnews.com banyak netizen yang berikan respon.

Melalui kolom komentar pada berita berjudul: Jual Tahu Hingga Dini Hari Hanya Untung Rp 16 Ribu, Kakek 95 Tahun Ini Tetap Semangat, banyak komentar-komentar positif yang masuk.

Hingga berita ini diunggah pda kolom komentar ada 98 netizen yang merespon.

Respon sebagian besar netter berisi doa untuk kesehatan, rezeki berlimpah dan kebahagiaan si kakek.

Selain itu rata-rata mereka kaget lantaran kakek setua itu masih semangat berjualan, meski dengan hasil yang sedikit tetap dijalani dengan sukacita.

Berita Rekomendasi

Kakek ini mengaku untung sedikit tidak apa-apa yang penting halal.

“Tidak masalah, Nak, meskipun hasilnya sedikit tetapi barokah dan halal. Daripada banyak tetapi tidak barokah, buat apa,”

Demikian kalimat yang diucapkan si kakek.

Tentu saja kisah kakek ini jadi viral dan menginspirasi.

Beberapa menyindir kaum muda yang dinilai tak sedikit hanya mau bekerja enak, memalak atau melakukan hal tak terpuji demi mendapatkan hasil berlimpah.

Selain itu si kakek ini juga dibandingkan dengan penjahat yang melakukan korupsi meski sudah mendapatkan gaji.

Meski demikian tak sedikit yang bersimpati dan mengajak netter lain agar membeli dagangannya bila bertemu.

Seperti ini kisahnya.

Usianya sudah renta, demikian pula dengan fisiknya.

Namun, sore itu, kakek Zubair (95), warga Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyusuri jalan raya sambil memikul jualannya.

Sesekali dia beristirahat sambil mengusap peluh yang bercucuran dari dahinya.

“Guleh ampon seppo, Nak, sakeng e jekajeh terus ajuelen kaangguy kabotoan (saya sudah tua, Nak, tetapi saya harus terus berjualan untuk kebutuhan hidup sehari-hari),” ujarnya, Selasa (8/11/2016) sore.

Sudah lama Zubair menjadi penjual tahu keliling. Bahkan, dia mengaku lupa berapa lama sudah berjualan.

“Poloan tahon ampun nak ajuelen, enggi ajelen sokoh kauleh, ampon mulai lambek ajelen (sudah puluhan tahun, Nak, saya berjualan, ya jalan kaki saya kalau jualan, jadi sudah dari dulu jalan kaki),” ujarnya dengan tersenyum.

Setiap harinya, Zubair berangkat berjualan tahu goreng sekitar pukul 15.00 WIB, dan baru pulang ke rumahnya pukul 01.00 WIB dini hari.

“Saben are biasanah lastareh shalat ashar, guleh berangkat ajejeh tahu, paleman sampek ka compok pokol 1 malem (biasanya setiap hari, sesudah shalat ashar saya berangkat berjualan tahu, dan baru pulang dan tiba di rumah sekitar pukul 01.00 dini hari),” ujarnya.

Jarak yang bisa ditempuh Zubair saat berjualan keliling setiap harinya sekitar 40 kilometer.

“Ya, saya jalan kaki sambil memikul dagangan tahu ini,” katanya dengan bahasa daerah.

Jika tahunya terjual habis, Zubair hanya memperoleh penghasilan sebesar Rp 16.000. Dia hanya mengambil keuntungan Rp 200 dari satu tusuk yang berisi tiga tahu.

“Tidak masalah, Nak, meskipun hasilnya sedikit tetapi barokah dan halal. Daripada banyak tetapi tidak barokah, buat apa,” ujarnya.

Tahu yang dijual Zubair bukanlah milik sendiri, melainkan milik juragannya. Dia hanya menjajakan tahu tersebut dengan sistem setoran.

“Saya setor Rp 800 ke pemilik tahu. Makanya saya jual Rp 1.000, jadi saya ambil hasil Rp 200,” paparnya.

Pernah, lanjut dia, saat dia berjualan, turun hujan deras, dan cukup lama. Akhirnya, tahu yang dia jual sama sekali tidak laku.

“Deras sekali hujannya, dan tidak ada pembeli. Akhirnya saya kembalikan kepada juragan saya,” kenangnya.

Zubair hanya berharap, pada usianya yang semakin renta, ia selalu diberi kesehatan dan panjang umur.

“Saya tidak berharap apa-apa, saya hanya meminta kepada Allah agar selalu diberi kesehatan dan umur panjang, itu sudah cukup,” tuturnya. (Kompas.com Kontributor Jember/Ahmad Winarno)

Berita ini sebelumnya telah ditayangkan di Kompas.com dengan judul: Kakek 95 Tahun Berjualan Tahu hingga Dini Hari, Untung Hanya Rp 16.000.
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas