Penjaga Bunker Uang Dimas Kanjeng Masih Diburu Polisi
Penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur memburu Ismail Marzuki, pengikut setia Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Editor: Adi Suhendi
Petugas akhirnya mengambil kasur dan dikeluarkan dari kamar.
Lantas karpet hijau yang dipakai menutup itu diambil.
Dalam kondisi bersih terlihat keramik saja.
Petugas lantas curiga ada keramik yang bentuknya berbeda di sisi kanan ruangan.
Di keramik itu kelihatan besi kecil menonjol.
Setelah pengait dari besi itu ditarik, posisinya terbuka dan di bagian bawah terlihat ada kubangan.
Setelah diteliti, panjang kubangan yang ada sekitar 2 meter dengan lebar 1 meter, tinggi bunker sekitar 1,5 meter.
Lantai dan dinding bunker terbuat dari beton. Di dalam bunker tidak ditemukan benda apapun.
Bunker lain ditemukan petugas di kamar lain.
Bunker kedua ini juga ditutup karpet hijau yang menempel di permukaan lantai keramik.
Ketika dibuka isinya juga kosong.
Disinyalir, kosongnya bunker setelah petugas menangkap Taat di padepokan.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes RP Argo Yuwono, menjelaskan siapa pun yang terlibat dalam mata rantai Taat akan dicari dan diperiksa.
"Penyidik terus menggali informasi untuk menguak kejahatan Taat," ujarnya.
Perwira dengan pangkat tiga melati di pundak, mengungkapkan penyidik tidak hanya mengejar atau mencari Ismail Marzuki.
Beberapa sultan agung atau pengikut yang dianggap tahu aktivitas Taat terus dicari.
"Contohnya saja, 7 mahaguru sudah diperiksa, penjahit baju kebesaran Taat yang berkantong di bagian belakang juga sudah diperiksa," terangnya.