Segera Hentikan Perundungan terhadap Anak, Begini Bahayanya
Jangan anggap sepele perundungan atau bullying. Jika dibiarkan anak bisa tak percaya diri, menjadi asosial, sampai hilangnya nyawa.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Maraknya aksi kekerasan dan perundungan terhadap anak-anak menjadikan keprihatinan mendalam mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Dema Justicia Fakultas Hukum UGM menyambut Hari Anak Universal pada 20 November dengan membuat peringatan tentang bahaya perundungan atau bullying.
Bertempat di Simpang Empat Nol Kilometer, Yogyakarta, Minggu (13/11/2016), para mahasiswa menggelar aksi tetarikal, orasi hingga bagi boneka untuk mengingatkan bahaya perundungan.
"Kami mengimbau masyarakat lebih sadar bahaya bullying yang sering jadi dinormalisasikan atau dianggap normal. Padahal bullying suatu yang berdampak besar, tak bisa diremehkan," ujar koordinator aksi, Adinda Aurelia.
Perundungan memiliki efek buruk seperti rendahnya percaya diri, terhambatnya interaksi sosial, turunnya perkembangan akademik bahkan sampai hilangnya nyawa.
Perilaku yang terus menerus diulang menimbulkan perasaan takut dan cemas, sehingga masyarakat terutama anak memaklumi perilaku perundungan dan karakter ini melekat di masyarakat.
Sejak dini perundungan harus dihentikan dengan berani bersikap menentang perundungan.
"Masyarakat harus sadar dan peduli akan lingkungan sekitar, jangan hanya memperhatikan terjadinya bully tapi harus juga berani untuk mengatakan tidak kepada perilaku ini," tambah dia.
Dema Justicia sudah mengadakan beberapa kegiatan untuk membangun kesadaran masyarakat akan bahaya perundungan seperti seminar dan penyuluhan antibullying ke sekolah dasar.