Ancam Ledakkan Gereja Katolik di Batu, Suara Perempuan Melantangkan Takbir Tiga Kali
Seseorang yang menelepon itu menyebut adanya bom dan akan segera diledakkan. Polisi sudah memasang garis polisi di pintu masuk gereja.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ancaman teror bom diterima oleh pengurus Gereja Katolik Gembala Baik di Jalan Ridwan 16, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (14/11/2016).
Belum ada keterangan resmi terkait teror yang diduga bom tersebut.
Namun, anggota polisi dari Polres Batu dan tim Gegana Polda Jatim sudah mengamankan lokasi dan menyisir seluruh kompleks gereja.
Informasi yang didapat di lokasi, teror itu bermula saat satpam di gereja itu menerima telepon dari orang tidak dikenal sekitar pukul 08.30 WIB.
Seseorang yang menelepon itu menyebut adanya bom dan akan segera diledakkan. Polisi sudah memasang garis polisi di pintu masuk gereja.
Setiap orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk, termasuk wartawan yang hendak meliput.
Kerja sama dengan Telkom
Jajaran Polres Batu, Jawa Timur, terus menyelidiki pelaku pengancaman teror melalui telepon di Gereja Katolik Paroki Gembala Baik, Kota Batu.
Jajaran Polres menjalin kerja sama dengan pihak PT Telkom untuk menelusuri identitas dan keberadaan pelaku tersebut.
"Saat ini sedang dalam penyelidikan, kita kerja sama dengan pihak Telkom," kata Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata, Senin (14/11/2016).
Ia mengaku masih menyelidiki motif pelaku melakukan ancaman teror. Termasuk apakah ada kaitan dengan kejadian teror di daerah lain.
"Intinya semuanya masih dalam proses penyelidikan," jelasnya.
Gereja Katolik Paroki Gembala Baik yang ada di Jalan Ridwan nomor 16 Kota Batu mendapat ancaman dari seseorang yang tidak dikenal.
Pelaku yang diduga perempuan itu menyebut akan meledakkan gereja dan melantangkan takbir sebanyak tiga kali melalui sambungan telepon.
Sontak, acaman itu membuat pihak gereja kaget dan ketakutan.
Pihak gereja lalu melaporkan kejadian itu kepada jajaran kepolisian setempat.
Polisi sudah menyisir seluruh komplek gereja yang terdapat patung kanak-kanak Yesus itu.
Termasuk ke dalam biara yang ada di sebrang jalan gereja tersebut. (Kompas.com Kontributor Malang/ Andi Hartik)