TPP Dipotong, Pegawai RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Mogok
Aksi mogok pegawai ini merupakan puncak dari kegelisahan pegawai karena aspirasi mereka sejak bulan April 2016 lalu tidak kunjung mendapat respon.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Pegawai dan honorer Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Arifin Achmad Pekanbaru mogok memberikan pelayanan, Selasa (15/11/2016).
Pegawai protes kebijakan pada pembayaran tunjangan penambahan penghasilan (TPP) dan jasa pelayanan.
Aksi mogok pegawai ini merupakan puncak dari kegelisahan pegawai karena aspirasi mereka sejak bulan April 2016 lalu tidak kunjung mendapat respon.
"Kami sudah sampaikan ke Gubernur, Sekda, DPRD bahkan kami juga akan turun ke jalan. Namun tetap tidak mendapat respon," ujar salah seorang dokter, Burhanuddin.
Menurutnya ada kebijakan yang tidak memihak terkait dengan realisasi pembayaran TPP dan jasa pelayanan.
Pegawai dihadapkan pada dua pilihan.
Jika ingin jasa pelayanan maka TPP dibayarkan lima puluh persen.
Jika ingin TPP seratus persen maka jasa pelayanan tidak diberikan.
Menurut Burhanuddin, TPP dan jasa pelayanan berada pada pos pembayaran yang berbeda.
"TPP itu murni dari pemerintah daerah. Sedangkan jasa pelayanan berasal dari internal rumah sakit," terangnya.
Protes pegawai mendapat respon dari Direktur RSUD Arifin Achmad, Nuzelly Hasnedy dan Kepala BKPPD Asrizal.
Dihadapan pegawai yang berkumpul di ruang serba guna keduanya berjanji akan membicarakannya dengan sekda.
Namun pernyataan tersebut tidak diterima pegawai yang memilih bertahan sampai ada keputusan.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.