Kisah Pilu Sartini dan Bayinya Disiksa Majikan
Sartini (36) ditemani sejumlah kerabatnya mendatangi Polda DIY, Selasa (15/11/2016) petang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Sartini (36) ditemani sejumlah kerabatnya mendatangi Polda DIY, Selasa (15/11/2016) petang.
Warga Pucangsawit Jebres Surakarta Jawa Tengah (Jateng) melaporkan aksi penganiayaan yang menimpa anaknya selama berbulan-bulan.
Aksi penganiayaan itu dilakukan oleh majikan tempatnya bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Anak Sartini yang baru berusia 1,5 tahun disiram menggunakan air kopi panas hingga mengenai bagian kemaluan.
Selain itu perut anaknya, berinisial JM (1,5), pernah ditempel dengan besi panas. Majikan Sartini juga memasang karet kencang ke bagian jari kaki balita itu hingga tulangnya bergeser.
"Yang paling parah luka di perut itu, itu karena besi panas yang disengatkan. Dirumah dia (pelaku) juga tidak ada obat, saya tidak diizinkan membeli obat selama itu jadi luka anak saya hanya didiamkan sampai kering sendiri," ungkap Sartini saat di Mapolda DIY.
"Yang menyiksa majikan laki-laki, alasannya karena bangun kesiangan," tambahnya.
Majikan Sartini merupakan seorang distributor alat-alat teknik, berinisial AC (35), yang sering berpindah-pindah lokasi tinggal. Sartini yang sudah lama berkerja selalu ikut dibawa berpindah.
Di setiap tempat yang disinggahi, Sartini selalu dikunci di dalam rumah oleh majikannya.
Ia tidak bisa keluar dari dalam rumah dan tidak dapat berinteraksi dengan tetangga sekitar rumah.
"Sering dikunciin, jadi tidak bisa keluar. Tidak kenal dengan tetangga-tetangga," ujarnya.
Hingga akhirnya aksi penganiayaan itu terjadi saat itu ia ikut majikannya bermukim di Karanganom Klaten Jateng.
Tidak hanya sekali. Aksi kekerasan itu terjadi mulai Februari 2016 hingga September 2016.
Aksi penganiayaan yang membuat luka fisik dan psikis itu berlanjut saat Sartini diajak pindah ke DI Yogyakarta.
Ia ikut majikannya tinggal di Jalan Parangtritis Jetis Bantul. Hingga akhirnya pada pertengahan Oktober 2016 ia dapat melarikan diri dari rumah majikannya.
"Pas majikan keluar, pergi lewat pintu belakang," ungkapnya.
Sartini saat itu membawa serta anaknya. Ia berjalan kaki dari Jalan Parangtritis hingga Klaten Jateng. Hingga akhirnya ia ditolong anak-anak jalanan untuk kembali ke rumahnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Anny Pujiastuti mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan tersebut.
"Prinsipnya semua laporan akan kami tindak lanjuti. Kami akan periksa pelapor dulu, kemudian saksi dan terlapor," ujarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.