Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sehari Kupas 20 ribu Biji, Kelapa Banyuasin Dikirim ke Jepang

Jemari tangan Suman (45), petani kelapa, begitu terampil mengupas buah kelapa dengan menggunakan baji.

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
zoom-in Sehari Kupas 20 ribu Biji, Kelapa Banyuasin Dikirim ke Jepang
SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA
Suman (45), petani kelapa yang begitu cekatan menggunakan baji di Desa Muara Sungsang Kabupaten Banyuasin, Selasa (15/11/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG --- Dalam hitungan lima detik, satu buah kepala terkelupas dari kulit serabut.

Jemari tangan Suman (45), petani kelapa, begitu terampil mengupas buah kelapa dengan menggunakan baji.

Bersama tiga keponakannya, sudah menjadi rutinitas Suman yang bekerja mengupas buah kelapa di Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II.

Dari pantauan Sripoku.com Selasa (15/11/2016), ribuan tumpukan buah kelapa satu persatu dikupas menggunakan baji yang dipasang tegak lurus seukuran paha orang dewasa.

Alat baji merupakan lempengan besi yang berbentuk seperti mata pisau.

Baji berfungsi sebagai alat untuk mengupas kulit serabut buah kelapa.

Tampak Suman bersama tiga keponakannya, begitu cekatan mengepas buah kelapa.

Berita Rekomendasi

Mata baji yang tajam, seolah tak menjadi kekhawatiran Suman ketika menumpuhkan setiap biji buah kelapa ke mata baji.

"Sehari bisa kocek (kupas) sebanyak 15 ribu sampai 20 ribu kelapa. Jadi kami perorangnya bisa kocek kelapa 1000 sampai 2 ribu bua kelapa perharinya," ujar Suman sembari tangannya mengupas buah kelapa.

Pekerjaan mengupas buah kelapa, sudah dilakoni Suman sekitar 20 tahun lamanya. Rasa takut jika tangannya terkena baji, tak dihiraukan Suman.

"Waktu pertama kalinya memang harus hati-hati, takutnya tangan kita kena baji. Kalau sudah kena baji, jari tangan kita bisa terbelah. Tapi saya saat ini sudah terbiasa," ujar Suman.

Buah kelapa milik petani di Banyuasin ini sudah menjadi komiditi andalan bagi masyarakat.

Bahkan setiap desa di kawasan Kecamatan Banyuasin II, penghasilan komiditi utamanya adalah buah kelapa. Bahkan buah kelapa dari Banyuasin ini sudah diekspor ke mancanegara.

"Buah kelapa di desa kami ini tiga bulan sekali panennya. Sebelum panen, kelapa sudah dipesan kami sebagai petani cukup kupas kelapa dari serabutnya dan akan diambil oleh dan dimasukan ke dalam kontainer," ujar Andar, petani buah kelapa.

Andra mengatakan, buah kelapa yang dibeli dari pengepul yang datang ke lokasi, mengirim buah kelapa ke luar negeri.

"Kelapa kami asli Muara Sungsang Banyuasin ini dikirim ke Cina dan Jepang. Kualitas buah kelapa Muara Sungsang ini sangat bagus, jadi orang yang belinya mengirim buah kelapa sampai ke Cina dan Jepang," ujarnya.(Welly Hadinata)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas