Kerahkan Tujuh Pawang Cari Korban yang Terterkam Buaya
Pencarian di hari empat di Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak Merawang, semakin mencekam karena semakin banyak buaya menampakkan diri
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawqan Bangka Pos, Fery Laskari
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Hingga, Jumat (18/11/2016) petang, pencarian jasad korban yang diterkam buaya, Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), belum juga ditemukan.
Pencarian di hari empat di Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak Merawang, semakin mencekam karena semakin banyak buaya menampakkan diri.
"Makanya, saya selaku kepala desa mengimbau agar Basarnas dan tim lainnya lebih berhati-hati karena semakin banyak buaya yang muncul (Jumat)," kata Kepala Desa (Kades) Kimak, Mustofa dikonfirmasi Bangka Pos Group, Jumat (18/11/2016).
Buaya muncul di permukaan sungai dan di hutan sekitarnya.
"Malam tadi saja (dinihari tadi -red) ada lima ekor buaya muncul, besar-besar, matanya kelihatan saat saya dan pak kapolsek senter ke arah buaya-buaya itu," katanya.
Untuk pencarian sendiri tujuh orang pawang buaya sudah dikerahkan, namun jasad Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), belum juga ditemukan.
Salat Gaib pun digelar oleh sekitar 1.000 warga Desa Kimak Kecamatan Merawang, Jumat (18/11/2016) siang.
"Kami masyarakat Desa Kimak sudah melaksanakan Solat Gaib di Mesjid Faturrahman Desa Kimak, selepas Salat Jumat tadi, Jumat (18/11/2016)," ungkapnya.
Salat Gaib kata Mustofa, sering dilakukan oleh umat Islam, pada saat-saat tertentu.
Salat Ghaib kali ini, Jumat (18/11/2016) siang, dikhususkan agar arwah korban tenang, dan jasadnya segera ditemukan.
"Salat Ghaib ini dilakukan bagi orang yang dinyatakan meninggal, namun jasadnya belum ditemukan," katanya.
Pelaksaan Salat Ghaib dipimpin oleh Imam Masjid, Haji Junaidi, dihadiri sejumlah tokoh agama di Desa Kimak, Kades Kimak Musfoda, Kapolsek Merawang AKP Fahruddin dan berbagai kalangan.
"Sekitar seribu orang warga desa kami di Desa Kimak ikut Sholat Ghaib, selepas Sholat Jumat siang tadi," katanya.
Diakui Mustofa, pencarian juga dibantu oleh 'orang pintar'.
Sedikitnya ada tujuh pawang buaya yang ikut membantu dalam pencarian jasat korban di sungai ini.
"Kami sudah mendatangkan pawang buaya dari Bukitlayang, dari Mendo, dari Pancur Pangkalpbalam dan pawang lainnya, sekitar tujuh pawang lah. Namun jasat korban belum juga ditemukan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.