Kalahkan 59 Universitas, UGM Juara Umum Lomba Arbitrase Semu Internasional di Argentina
Kalahkan 59 universitas dari 33 negara, Fakultas Hukum UGM berhasil raih juara umum lomba peradilan arbitrase semu internasional di Argentina
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Kalahkan 59 universitas dari 33 negara, Fakultas Hukum UGM berhasil raih juara umum lomba peradilan arbitrase semu internasional yang digelar di Argentina.
Dalam kompetisi bertajuk Foreign Direct Investment International Arbitration Moot (FDI) yang diselenggarakan di Facultad de Derecho Universidad Buenos Aires Argentina 3-6 November 2016 UGM berhasil mengalahkan universitas-universitas ternama seperti Harvard Law, Paris Bar School, King's College London dan lainnya.
Tim FH UGM sendiri mengirimkan 7 orang mahasiswanya yaitu Abigail Soemarko, Amelia Rohana Sonang, Indira Jauhara, Mutiara Khairunissa, Rahma Reyhan, Rizki Karim dan Rosa Maheswari.
"Kalau persiapan dan seleksi kita sudah jalan sejak maret kemarin, walaupun sempat terhambat liburan dan beberapa agenda seperti KKN, Magang dan lainnya kita terus berkomunikasi," jelas salah seorang anggota tim, Amelia saat jumpa pers di FH UGM Yogyakarta Senin (21/11/2016).
Kerja keras dan latihan tekun selama sekitar 8 bulan tersebut menghasilkan prestasi yang cukup membanhgakan karena selain menjadi juara umum, delegasi UGM juga berhasil mendapat beberapa pernghargaan lain seperti 2nd best memorial for respondent, peringkat 7 pada oral round serta anggota delegasi termasuk Ameli berhasil merih penghargaan 50 best advocates.
Kompetisi tahun ini sendiri mengambil tema sengketa mengenai investor asing yang merasa investasinya diexpropriasi oleh pemerintah negara, tema ini menjadi tantangan tersendiri karena harus mempresentasikan di hadapan majelis abritase yang terdiri dari para praktisi dan akademisi hukum tingkat dunia.
Dekan FH UGM Prof Sigit Riyanto mengungkapkan apresiasinya kepada prestasi yang ditorehkan anak didiknya, hal itu sebagai wujud nyata implementasi ilmu yang didapatkan selama belajar di Fakultas Hukum UGM.
"Kami lihat ada semangat dan kerja keras dari mahasiswa-mahasiswa ini dan tentu saja tidak didapatkan secara instan, melalui proses panjang. Mereka membuktikan tak hanya belajar teori saja tapi bisa mengatasi kasus yang dilombakan dalam kompetisi tersebut," ungkapnya.
Penghargaan ini menurutnya bukan hanya kebanggan bagi UGM namun secara umum juga merupakan kebanggan bagi bangsa Indonesia untuk diakui dunia. (*)