Kadernnya Diserang, PMII dan Mapasta Sumut Satukan Barisan Bela Kader
Sekjend PKC PMII Sumut, Adit Satria Tanjung mengatakan, keluarga besar PMII Sumut mengutuk adanya kekerasan penganiayaan di UINSU
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan / Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sekjend PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumut, Adit Satria Tanjung mengatakan, keluarga besar PMII Sumut mengutuk adanya kekerasan dan penganiayaan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
"Kami sudah panggil dan rapat bersama Ketua Cabang PMII Kota Medan dan seluruh komisariat seluruh kampus yang ada di Medan."
"Intinya, kami tidak takut, kami berlipat ganda. Kami satu barisan dan tangan terkepal maju ke muka," ujarnya kepada www.tribun-medan.com lewat ponsel, Selasa (22/11/2016).
Selain itu, kata dia, seluruh kader PMII harus satu komando membela kader-kader yang terluka. Bahkan, tidak berdaya di RSU Haji akibat dianiaya oleh sekelompok mass Sapma PP.
"Perlu diketahui bahwa PMII sebagai kader yang mengedepankan intelektual dan tidak pernah ada intruksi melakukan onar ataupun premanisme."
"Tetapi jika kader kami diancam atau dianiaya maka seluruh keluarga besar PMII tentunya akan bersikap lebih tegas," katanya.
Ia menyampaikan, masih berada di Polrestabes Medan untuk melaporkan kekerasan yang dialami kader-kader PMII UINSU.
"Saya dan Ketum PKC PMII Sumut serta Ketua Cabang PMII Kota Medan dan seluruh ketua komisariat se Kota Medan mendampingi korban melapor ke Polrestabes Medan."
"Kami minta tangkap pelaku dan aktor intelektual atas kekerasan dan penganiayaan kader kami," ujarnya.
Dia menuturkan, PMII Sumut telah menyampaikan kabar kekerasan tersebut ke PB PMII. Karena itu, kepolisian dan rektorat UINSU harus memberikan sanksi tegas kepada terduga pelaku kekerasan.
"Alhamdulillah isu ini sudah sampai ke nasional. Terkhusus di sini kami segera konsolidasi ke seluruh cabang PMII se Sumut. Kami tetap kawal proses hukum," ungkapnya. (tio/tribun-medan.com)