Caping dan Kebhinekaan Menurut Kiai Haji Amin Maulana Budi Harjono
"Caping ini sebagai simbol persatuan. Mari kita mengenakannya sebagai bentuk kesepakatan menjaga Bhinneka Tunggal Ika," kata Kiai Haji Amin Maulana.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha membuka acara Gema Keragaman Nusantara Masyarakat Kabupaten Semarang, Selasa (22/11/2016) malam.
Ngesti berharap acara yang digelar di Gedung Serbaguna Gotong Royong, Ambara, itu mampu memupuk nasionalisme dan rakyat cinta Tanah Air.
"Para tokoh agama berkumpul, menyatu. Tagline sangat tepat, dia yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Ini sangat menyentuh," ucap Ngesti saat memberi sambutan.
Dikatakan Nesti kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, masih solid. Ia meminta semua warga patut bersyukur belum pernah ada gejolak di Kabupaten Semarang.
Di tengah ada acara ada sedikit kejutan. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah Semarang, Kiai Haji Amin Maulana Budi Harjono beranjak dari duduknya, lalu menggenggam pucuk caping.
Ia berdiri tegap di antara sejumlah tokoh agama dan pejabat publik yang duduk lesehan di panggung. Mengenakan udeng hitam di kepala, Budi mengangkat caping ke atas.
"Siapa tak tahu caping? Bentuknya kerucut. Sering dipakai petani maupun pekerja-pekerja bangunan," Kiai Haji Amin bernada meninggi.
Ia menuturkan bentuk kerucut caping beralas lebar berarti orang Indonesia berbeda-beda tetapi semua mengerucut ke satu titik, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
Secara simbolis, Kiai Haji Amin berjalan menghampiri Ngesti yang duduk sederet dengannya, selang lima orang.
"Caping ini sebagai simbol persatuan. Mari kita mengenakannya sebagai bentuk kesepakatan menjaga Bhinneka Tunggal Ika," kata Kiai Haji Amin lalu melingkarkan tangannya di pundak Ngesti.
Acara tersebut digelar Kesbangpolimas Provinsi Jateng. Dihadiri oleh Muspida dan para tokoh agama di Kabupaten Semarang.
Puncak acara adalah pembacaan deklarasi Kebhinekaan masyarakat Kabupaten Semarang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.