Bau Amis Tercium dari Bilik Berahi Lokalisasi Bypass Ngurah Rai
Bau amis menyengat hidung saat petugas mengeluarkan kasur-kasur dari kamar tempat praktik prostitusi di bawah jembatan Jalan Bypass Ngurah Rai.
Editor: Y Gustaman
PSK Mengeluh
Kepala Satpol PP Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana menjelaskan, sebetulnya apabila sudah ada penyegelan, seharusnya tidak ada aktivitas apapun di kawasan itu.
Secara umum, dia menyebutkan ada tiga hal yang dilanggar atas beroperasinya tempat prostitusi ini. Satu di antaranya lokalisasi berada di kawasan nol persen.
"Desa sudah melaporkan ke saya. Setelah saya cek ternyata benar masih beroperasi. Kita sudah lakukan sesuai prosedur, dan kita putuskan bongkar sekarang," kata Alit Wiradana kepada Tribun Bali.
Ekskavator yang digunakan begitu cepat merobohkan bangunan-bangunan semi permanen itu. Sekali hantam saja lima kamar langsung ambruk beserta seng dan material bangunan lainnya.
Sejumlah PSK yang berkeliaran menyaksikan pembongkaran itu tampak pasrah. Sebelum dibongkar, mereka sempat bersembunyi di tempat kos sekitar lokasi.
Tim gabungan membongkar dua blok bangunan yang berisi 17 kamar kencan itu.
Sebetulnya ada lima kamar lagi di blok barat, namun lantaran pemilik lokalisasi syok berat, Satpol PP memberikan tenggang waktu satu minggu untuk dibongkar sendiri.
Seorang PSK yang sempat ditanya mengaku tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada mereka. Sementara Satpol PP Denpasar sudah menyurati kepala desa dan kepala dusun.
"Harusnya diberitahu dulu. Belum ada surat sudah main bongkar. Kita hanya kerja di sini saja," keluh seorang PSK yang mengaku berasal dari Jakarta itu.
Dalam pembongkaran hadir petugas TNI, Polri, Kepala Desa Kesiman Kertalangu, Camat Denpasar Timur, perwakilan Dinas Tata Ruang dan Perumahan, perwakilan Kejaksaan Negeri Denpasar, pihak pecalang, dan pihak-pihak terkait lainnya.