Tercium Bau Amis Tempat Prostitusi di Ngurah Rai, '7 Warga Kami Meninggal Kena HIV/AIDS'
Bau amis langsung menyengat hidung saat sejumlah petugas gabungan mengeluarkan kasur-kasur dari dalam kamar.
Editor: Rendy Sadikin
Berdasarkan keterangan Muliasa, lokalisasi ini sempat hendak dikerjasamakan dengan pihak pecalang di Banjar Kertapura.
Namun, ia menolak tawaran itu.
"Kalau saya terima berarti saya mendukung usaha ini toh," tandas Muliasa mengenai alasan penolakannya.
PSK Mengeluh
Kepala Satpol PP Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana menjelaskan, sebetulnya apabila sudah ada penyegelan, seharusnya tidak ada aktivitas apapun di kawasan itu.
Secara umum, dia menyebutkan ada tiga hal yang dilanggar atas beroperasinya tempat prostitusi ini.
"Satu, ini pelanggaran karena membangun di kawasan nol persen. Dua, dia tidak punya IMB, dan ketiga di tempat ini dijadikan tempat prostitusi. Dari laporan warga ke desa, desa sudah melaporkan ke saya. Setelah saya cek ternyata benar masih beroperasi. Kita sudah lakukan sesuai prosedur, dan kita putuskan bongkar sekarang," kata Alit Wiradana kepada Tribun Bali.
Buldoser yang digunakan begitu cepat memberangus bangunan-bangunan semi permanen itu.
Sekali hantam, lima kamar langsung ambruk beserta seng, dan material bangunan lainnya.
Sejumlah PSK yang berkeliaran menyaksikan pembongkaran itu tampak pasrah.
Sebelum dibongkar, mereka sempat bersembunyi di tempat kos sekitar lokasi.
Tim gabungan membongkar dua blok bangunan yang berisi 17 kamar kencan itu.
Sebetulnya ada lima kamar lagi di blok barat, namun lantaran pemilik lokalisasi syok berat, Satpol PP memberikan tenggang waktu satu minggu untuk dibongkar sendiri.
Seorang PSK yang sempat ditanya mengaku, sebelum dilakukan pembongkaran tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu ke mereka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.