Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polutan Tinggi di Kelas Pengaruhi Prestasi Siswa

Bagi para penderita alergi dan asma tentunya kondisi ini akan sangat sensitif bagi mereka.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Polutan Tinggi di Kelas Pengaruhi Prestasi Siswa
istimewa
Business Development Manager IQAIr Mario Nelwan saat memberikan penjelasan mengenai dampak polutan di dalam kelas 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sebuah penelitian membuktikan bahwa polutan yang tinggi mempengaruhi prestasi siswa yang belajar di kelas.

Polutan bisa berupa mikrorganisme (virus, bakteri, jamur), debu halus, bulu binatang, serbuk, dan Volatile Organic Compound  (VOC) atau senyawa kimia.

Sumber polutan didalam kelas biasanya dari cat baru dan cat lama, eternit yang berjamur, asap kendaraan bermotor atau asap pabrik yang masuk kedalam ruang kelas, gas radon dari selah selah ubin, mikrorganisme dari pendingin udara dan debu.

"Polutan membuat siswa menjadi kurang bersemangat, mata perih, susah berkonsentrasi, badan pegal dan sakit kepala adalah ciri dimana ruang kelas memiliki polutan yang tinggi," kataBusiness Development Manager PT Supratechnic Instrumentasi Indonesia,  Mario Nelwan Senin (28/11/2016),

Dikatakannya, bagi para penderita alergi dan asma tentunya kondisi ini akan sangat sensitif bagi mereka.

Polutan tidak mengancam murid saja tetapi juga para guru mulai gangguan pernafasan, bahaya penyakit menular hingga kanker paru adalah resiko dari polutan yang tinggi.

"Di Eropa dan Amerika cek polutan di ruang sekolah bukanlah hal baru, tetapi merupakan suatu standart kewajiban, guna menciptakan kualitas pendidikan yang bermutu tinggi," katanya.

Berita Rekomendasi

Ini pula yang mendorong Dinas Pendidikan Kota Bogor dan PT Supratechnic Instrumentasi Indonesia,  perusahaan penyedia solusi udara bersih dengan menggunakan "IQAir" buatan Swiss meluncurkan program cek polutan dalam ruang kelas di sekolah untuk wilayah kota Bogor.

"Program cek polutan di ruang kelas sekolah merupakan program pertama di Indonesia. Sekolah yang mendapatkan kesempatan pertama dalam pengukuran polutan ini adalah SMA Negeri 2 Kota Bogor yang berlokasi di Keranji Ujung, Budi Agung Bogor," kata Mario.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman, Dinas tidak hanya menaruh perhatian terhadap kurikulum, tetapi semua faktor yang terbukti mampu mendorong terciptanya kualitas pendidikan, prestasi siswa dan produktivitas guru yaitu kualitas udara dalam ruang kelas. Guna terciptanya suasana belajar mengajar yang sehat dan nyaman.

Program ini menjadi bukti Dinas Pendidikan Kota Bogor sangat berkomitmen dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang mumpuni, sehat spritual dan jasmani, dan mampu menghadapi tantangan perkembangan jaman.

Menurut Edgar,  polutan yang berasal dari asap kendaraan bermotor dari jalan raya dan kawasan industri akan lebih sukar untuk dapat dikontrol dan dicegah.

Butuh peran serta segenap komponen masyarakat. Namun polutan dari internal sekolah seperti jamur pada eternit, kebersihan alat penyejuk ruangan, debu, dll masih bisa dilakukan tindakan maksimal.

Hal tersebut diamini Wa Kep Sek Kesiswaan SMA 2 Bogor Yulmadia yang berdiri disamping Edgar.

Dari hasil tes polutan ini, sekolah yang rata rata polutannya paling kecil dari setiap kelasnya, akan diberikan reward dari Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Namun hasil pengecekan di sekolah-sekolah masih akan terus dilakukan bergantian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas