Pardi dan Anaknya Terpaksa Tidur Bersama Kambing
Keterbatasan ekonomi membuat manusia harus hidup menyatu dengan binatang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Keterbatasan ekonomi membuat manusia harus hidup menyatu dengan binatang.
Seperti dialami Pardi (42) bersama anaknya Rio Permadi (12) warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Bapak dan anak itu kini hidup serumah dengan kambing peliharaannya.
Mulanya Rio Permadi mengaku sempat kesulitan beradaptasi tidur serumah bersama kambing. Namun karena keadaan yang memaksa, kondisi itu terus dijalani sampai sekarang.
"Awalnya ya nggak enak. Tapi sekarang sudah terbiasa," ungkapnya.
Pelajar kelas 5 SDN Banjaranyar 1 itu mengaku sempat sulit tidur pada awal tinggal bersama kambing. Namun sekarang telah terbiasa dengan bau kencing dan bau srintil atau kotoran kambing.
Maklum tempat tidur Rio hanya terpaut beberapa meter dari kandang kambingnya. Kambing itu diikat di dalam rumahnya yang hanya berukuran 5 x 7 meter.
Dinding depan dan samping rumah Pardi sudah memakai batako. Namun dindingnya yang lain hanya sebatas gedhek yang sudah rusak dan bolong-bolong.
Dalam keseharian Rio pula yang biasa mencari rumput dan dedaunan untuk pakan binatang kambingnya. Selepas sekolah, Rio bergegas mencari dedaunan untuk pakan kambing.
Di rumah Pardi yang sangat sederhana, 5 ekor kambing merupakan harta yang paling berharga. Ada kasur ukuran kecil yang biasa dipakai tidur Rio.
ementara ayahnya tidur dengan menggelar tikar ala kadarnya di sampingnya.
Binatang ternak itulah untuk menutup kebutuhan hidup bagi keduanya. Ada 4 kambing jantan dan satu kambing betina yang tinggal seatap dengan keluarga Pardi.
Maklum Pardi hanyalah pekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu. Jika musim bercocok tanam, Pardi biasa bekerja sebagai buruh tani.
Namun jika ada order pekerjaan buruh bangunan juga dijalani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.