Leher Bripka Noor Ampiyanto Terluka Duel dengan Pria Tak Waras
Seorang polisi lalu lintas diserang pria saat tengah bertugas mengatur arus di simpang tiga Jalan Urip Sumoharjo, Rabu (30/11/2016) pagi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Seorang polisi lalu lintas diserang pria saat tengah bertugas mengatur arus di simpang tiga Jalan Urip Sumoharjo, Rabu (30/11/2016) pagi.
Bripka Noor Ampiyanto, anggota Satlantas Polresta Yogyakarta mendapat luka sayat di leher gara-gara diserang oleh pria.
Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa dan berani melawan petugas.
Saat ditemui di Kantor Satreskrim Polresta Yogyakarta, Bripka Noor menceritakan awalnya ia bertugas mengatur lalu lintas saat melihat seorang pria tengah menuntun sepeda motor Honda Supra Fit bernopol AB 4177 TZ.
Ia mencurigai gerak-gerik pria itu karena pelaku juga menenteng besi di tangan kiri.
"Saya berhentikan, saya bertanya soal surat-surat dan kepemilikan motor itu, dan mengapa ia menuntun motor sambil bawa besi, tapi dia malah mengacungkan besi ke arah saya," jelasnya.
Merasa terancam dan membahayakan, maka Bripka Noor berusaha melumpuhkan pria yang belakangan bernama Wido Susanto (40), warga Terban itu.
Bripka Noor berhasil memiting salah satu tangan pelaku. Namun tak diduga, tangan lainnya meraih sebilah pisau yang langsung menyabetkan ke arah polisi itu.
"Kena leher saya, yang membuat saya terjatuh. Tapi saya masih bisa bergerak dan akhirnya berduel dengan pria itu karena sudah membahayakan," tambahnya.
Bripka Noor kembali dapat menghentikan gerakan pelaku dengan sekali lagi memiting setelah menepis pisau dari tangan pelaku.
Ia pun meminta bantuan masyarakat dan teman-temannya sesama polisi. Pelaku kemudian digelandang ke Mapolresta untuk diperiksa.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Akbar Bantilan mengatakan, berdasarkan pemeriksaan pelaku ini mengalami gangguan jiwa, dan tengah rawat jalan.
"Pelaku ini memiliki sejarah gangguan jiwa. Motor itu memang milik keluarganya. Kami sudah menghubungi pihak keluarga dan mereka juga menyertakan surat-surat dari dokter," tandasnya. (tribunjogja.com)