Lina Ciumi Peti Mati Suami, 'Papa, Mama Minta Maaf'
Tanpa sungkan, Lina menciumi peti yang telah membungkus jasad sang suami yang diselimuti bendera merah putih
Editor: Hendra Gunawan
"Pesawat Heli Bell HA 5166 itu pengadaannya masih relatif baru, dan dalam kondisi baik saat diterbangkan untuk tugas mengirim perbekalan di Tarakan, Kalimantan Utara. Takdir Tuhan saja," ucapnya.
Kecelakaan Helikopter Bell HA 5166 milik TNI AD itu menewaskan, empat orang penumpang anggota TNI AD, yakni Praka Suyanto, Lts Cpn Yohanes, Lts Cpn Ginas, dan Sertu Bayu. Sementara satu orang selamat, Lts Cpn Abdi.
Doa Bersama
Gedung bercat hijau setinggi enam lantai yang sudah berdiri selama dua tahun di bilangan Senen, Jakarta Pusat adalah tempat tinggal Prajurit Kepala Suyanto. Sejak helikopter Bell HA-5166 milik TNI yang jatuh di kawasan Desa Long Sulit, Malinau, Kalimantan Timur dikabarkan hilang kontak, penghuni rumah susun itu sudah melakukan doa bersama. Mereka berharap teman se-kesatuannya diberikan yang terbaik.
"Tadi juga baru saja selesai yasinan," kata seorang tetangga satu rusun, Suyanto.
Anggota TNI Angkatan Darat yang tidak menyebut namanya itu, mengenang Suyanto sebagai pribadi ramah. "Dia peduli sama tetangga, solid dengan teman-teman," sebutnya.
Di rumah susun khusus anggota Satuan Penerbang Angkatan Darat, Suyanto tinggal bersama istrinya, Lina, dan anak tunggalnya yang baru berusia tiga tahun.
Unit mereka berada di lantai paling atas, pojok kanan dari muka gedung. Keluarga kecil itu menghuni tempat tinggal dinas tersebut sejak selesai pembangunannya karena belum memiliki kediaman pribadi. (tribunnews/valdi arief/Surya)