Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Merantau Jual Pikoplo dari Grobogan ke Semarang, Bandel Dapat Penghasilan Rp 4 Juta per Bulan

Jajaran Polsek Gayamsari menangkap Yoga Kurniawan alias Bendel (22) yang diduga sebagai pengedar Trihex atau pil koplo, Rabu, (30/11/2016).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Merantau Jual Pikoplo dari Grobogan ke Semarang, Bandel Dapat Penghasilan Rp 4 Juta per Bulan
Tribun Kaltim/Margaret Sarita
Pengedar pil koplo 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Jajaran Polsek Gayamsari menangkap Yoga Kurniawan alias Bendel (22) yang diduga sebagai pengedar Trihex atau pil koplo, Rabu, (30/11/2016).

Namun demikian, dia mengaku hanya menjual kepada remaja nakal dan bukan anak sekolah.

Polisi mengamankan barang bukti berupa satu botol segelan berisi pil warna putih berlogo Y, satu botol yang sudah terbuka berisi pil warna putih berlogo Y dengan 754 butir, sembilan plastik berisi pil warna putih berlogo Y dengan jumlah 90 butir, dan satu plastik udah robek berisi pil warna putih berlogo Y berjumlah tujuh butir.

Bendel pemuda asal Grobogan itu mengaku menetap di Sambirejo Kecamatan Gayamsari kota Semarang dan hanya menjual trihex kepada anak jalanan di jalan Unta Raya.

"Saya tidak tahu Trihex itu digunakan untuk apa sama anak-anak. Saya biasanya jualan di pinggir Tanggul," tuturnya.

Yoga menuturkan satu kaleng Trihex dijualnya dalam waktu tiga hingga empat hari. Keuntungan yang didapatkan menjual obat tersebut kira-kira Rp 400 ribu setiap kaleng. Trihex tersebut dipesannya dari temannya lewat SMS.

Berita Rekomendasi

"Kalau orangnya saya tahu namanya Boby tapi tidak tempat tinggalnya dimana. Kalau butuh obat tinggal SMS saja ketemuan di suatu tempat," ujarnya.

Menurut Yoga, mengenal Boby dikenalkan oleh temannya. Transaksi Trihex yang dilakukan di dekat Istana buah yang berada di Jalan Gajah Mada.

Trihek tersebut dijualnya semenjak setelah lebaran tahun 2016. Sebelumnya ia berprofesi sebagai kernet di perusahaan ekspedisi. "Penjual yang membeli Trihek langsung menemui saya,"ujarnya.

Ia menuturkan pelanggan yang membeli Triheknya pun telah banyak. Selama ini trihek yang dijualnya tersebut dibeli secara rombongan maupun individu. Pelanggannya sekali membeli Triheknya sebanyak dua butir.

"Penghasilan bersih satu bulan sebanyak Rp 4 juta. Hasil penjualan Trihex tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Saya belum berkeluarga. Uangnya untuk senang-senang. Uangnya setiap dapat selalu habis," tuturnya.

Dari pengakuannya tidak melayani pelajar berseragam yang akan membeli triheknya. Selama ini triheknya dijual oleh remaja yang dianggapnya nakal.

"Ya saya tahunya yang nakal itu yang suka konsumsi trihek. Pernah ada pelajar yang masih mengenakan seragam tetapi tidak saya layani. Orang baru saya tidak layani. Biasanya orang baru mengajak teman saya,"ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas