Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mimpi Mistis Pawang Syarief di Balik Diterkamnya Sangkuriang Oleh Buaya 4 Meter

Misteri buaya pemangsa warga Desa Kimak, almarhum Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), belum berakhir.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mimpi Mistis Pawang Syarief di Balik Diterkamnya Sangkuriang Oleh Buaya 4 Meter
Bangka Pos/Fery Lasykari
Buaya sepanjang 4 meter, lebar 63 cm, berat sekitar 350 kg, tangkapan pawang Mang Syarif dipajang di pelataran lapangan bola Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Minggu (27/11/2016) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Misteri buaya pemangsa warga Desa Kimak, almarhum Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), belum berakhir.

Kisah ghaib mencuat di balik musibah ini. Sang pawang buaya, Mang Syarif pun berceloteh soal mimpi-mimpi mistisnya, sebelum perburuan membuahkan hasil di Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak Kecamatan Merawang Bangka.

Tak hanya bercerita soal mimpi yang jadi petunjuk, pawang buaya asal Desa Buktlayang Kecamatan Bakam Bangka itu, tak segan-segan bertutur seputar mahkluk astral tempoe dulu.

Hanya saja, ada beberapa penggal kisah, yang tak mau dia buka di hadapan wartawan.

"Yang sudah berhasil kita tangkap ini (Buaya Hitam) jenis kelaminnya betina. Gigi buaya ini sudah banyak yang patah. Beberapa diantaranya hanya kelihatan tunggul gigi (bekas patahan lama) berwarna hitam. Ada sepuluh gigi di barisan paling depan yang patah," kata Mang Syarif ditemui di Lapangan Bola Desa Kimak, Senin (28/11/2016) petang.

Jika buaya sudah patah giginya, itu berarti kata Mang Syarif, predator pernah atau bahkan sering menggigit manusia.

"Itu tandanya dia (buaya)sudah sering menerkam manusia. Setiap makan orang, giginya pasti akan patah. Memang begitu sumpah buaya. Men ngigit urang, giegi e ngerebes (kalau gigit manusia gigi buaya akan rontok -red)," katanya.

Berita Rekomendasi

Lalu bagaimana dengan desas-desus warga yang menyebut, buaya hitam yang tertangkap merupakan buaya peliharaan ghoib 'orang pintar' di suatu tempat?

Mang Syarif diam sejenak, sebelum menjawab pertanyaan wartawan.

"Orang kampung yang tua-tua disini (Desa Kimak) pasti tahu kalau soal itu.
Yang jelas, buaya hitam ini sudah pernah menerkam orang, sehingga harus ditangkap," elaknya.

Menurut Mang Syarif, jika buaya itu tak segera ditangkap, maka akan banyak korban selanjutnya yang jadi santapan.

"Sebenarnya buaya itu tak gampang memangsa manusia, kecuali urang e kepoen (kecuali korban melanggar pantangan). Selain itu, buaya kalau sudah pernah merasakan darah manusia, maka dia akan ketagihan," katanya.

Lalu apakah iitu berarti, Korban, Sangkuriang alias Siankuri alias Biel kepuenen alias melanggar pantangan ghaib sehingga dimangsa buaya?

Lagi-lagi, Mang Syarif, diam sejenak sebelum menjawab.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas