Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Ingin Hari Lahir Dewi Sartika Diperingati Tiap Tahun

Keluarga besar ingin hari lahir (harlah) Dewi Sartika, pahlawan kelahiran 4 Desember 1884, diperingati setiap tahunnya.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Keluarga Ingin Hari Lahir Dewi Sartika Diperingati Tiap Tahun
Istimewa
Perwakilan Keluarga Besar Dewi Sartika mendapatkan lukisan foto dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung di SMP Dewi Sartika, Jalan Kautamaan Istri, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Minggu (4/12/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Keluarga besar ingin hari lahir (harlah) Dewi Sartika, pahlawan kelahiran 4 Desember 1884, diperingati setiap tahunnya.

Sebab Dewi Sartika merupakan pahlawan nasional yang perjuangannya menyerupai RA Kartini.

Sekretaris Ikatan Keluarga Ahli Waris Raden Agah Kanduruan Suryawinata-Raden Dewi Sartika (Awika), Deddy Rukadi mengatakan, Dewi Sartika merupakan satu dari 169 pahlawan nasional yang berjuang sebelum masa kemerdekaan.

Menurutnya, Dewi Sartika yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 1966 itu berjuang di bidang pendidikan dan emansipasi wanita.

"Kalau Ibu Kartini mengirim surat ke Belanda hingga akhirnya menjadi buku Habislah Gelap Terbitlah Terang, Dewi Sartika mendirikan sekolah. Beliau juga yang jadi gurunya langsung," kata Deddy di SMP Dewi Sartika, Jalan Kautamaan Istri, Kelurahan Balonggede, Kota Bandung, Minggu (4/12/2016).

Dikatakan Deddy, perjuangan Dewi Sartika membuat sekolah dilatarbelakangi keprihatinannya melihat kaum wanita yang sulit mendapatkan pendidikan waktu itu.

Berita Rekomendasi

Dewi Sartika akhirnya mendirikan sekolah khusus wanita yang sekarang menjadi SMP Dewi Sartika.

"Sekolah ini menjadi situs bersejarah. Arsitekturnya pun masih asli, belum ada perubahan," kata Deddy.

Deddy mengatakan, keluarga telah mendorong pemerintah pusat untuk memeringati harlah Dewi Sartika setiap tahunnya. Namun pemerintah pusat belum merespon hal tersebut.

Keluarga pun berharap pemerintah daerah meresponnya sebab selama ini peringatan harlah Dewi Sartika hanya dilakukan kalangan keluarga dan masyarakat sekitar.

"Paling tidak diperingati di Jabar. Karena Dewi Sartika ini berasal dari Jabar. Kami sangat senang jika diperingati bersama-sama. Alhamdulillah mulai diperingati walau masih kurang (semarak). Kami tetap merasa bangga karena tidak jalan sendiri," kata Deddy.

Deddy mengatakan, banyak hal yang bisa ditonjolkan jika harlah Dewi Sartika diperingati secara nasional setiap tahunnya. Satu di antaranya menekankan generasi muda khususnya wanita menjadi bageur (baik), cageur (sehat), pinter (pintar), dan wanter (berani).

"Dan yang terpenting ini bisa menjadi motivasi, semangat, dan pengetahuan yang bisa digunakan kaum wanita untuk tidak menyerah," kata Deddy. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas