Nelayan Saksi Mata Jatuhnya Pesawat Polri Dapat Hadiah Kapal
Sebanyak lima orang nelayan yang menjadi saksi mata jatuhnya pesawat Cassa Skytruck P-4201 di kawasan Pulau Senayang, Kabupaten Lingga
Editor: Yulis Sulistyawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sebanyak lima orang nelayan yang menjadi saksi mata jatuhnya pesawat Cassa Skytruck P-4201 di kawasan Pulau Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), bakal mendapat hadiah.
Gubernur Kepri berjanji memberi hadiah berupa perahu pompong.
Lima nelayan yang akan mendapat hadiah kapal yaitu Awaluddin, Nurizan, Akhma Rusdian, Suwardi, dan Muhammad Ihsanuddin.
Mereka merupakan satu keluarga nelayan yang tengah memancing menggunakan dua pompong, ketika pesawat naas tersebut menghujam laut, sekira pukul 10.00 WIB, Sabtu (3/12/2016) lalu.
Para nelayan itu juga yang menemukan sejumlah barang milik para penumpang, termasuk potongan kursi dan bagian tubuh korban.
Ketika bertemu lima nelayan ini, Nurdin langsung duduk lesehan di teras kantor Polsek Senayang. Nurdin menanyakan kronologis musibah pesawat yang membawa 13 personel Polri tersebut. Mereka berbincang sangat akrab.
Setelah selesai bercerita kronologis penemuan tersebut, Nurdin lalu bertanya prihal pekerjaan dan anak-anak mereka. Sepertinya Nurdin tahu apa yang dibutuhkan para nelayan.
Tak heran, spontan Nurdin langsung menawari sebuah pompong untuk mereka bekerja.
"Bapak semua saya kasih satu pompong (kapal) untuk berlima ya. Mau kan, sekarang kamu pakai pompong sendiri atau bagai mana," tanya Nurdin.
Menurut mereka pompong milik keluarga hanya satu-satunya dan itupun sudah mulai buruk alias tua.
Gayung bersambut, tawaran Nurdin langsung diamini oleh Awaludin kepala keluarga dari para nelayan itu.
"Alhamdulilah, kalau Pak Gubernur nak kasih kami Pompong. Satu tu cukuplah sama kami, terima kasih Pak Gub," ujar Awaludin.
Seorang anak Awaludin bernama M Ikhsanudin merupakan seorang mahasiswa di Kota Tanjungpinang. Namun karena minimnya biaya, untuk sementara ia harus berhenti kuliah.
Nurdin kembali berniat hendak menyekolahkan Ikhsanudin melaluipemberian bea siswa Namun Nurdin meminta kepada mereka untuk bersabar dulu.
"Jangan semuanya melaut nanti, bapak melaut, atok melaut, cucupun nak melaut. Kita ubah hidup kita, nanti anak awak kuliah lagi ya. Saya minta no telepon, nanti anaknya saya urus dengan bapak saja," sambung Nurdin.
Mendengar pernyataan itu, mata Awaludin terlihat berkaca-kaca. ia merasa kedatangan Nurdin dalam musibah tersebut membawa berkah.