Aliya Merangkak dari Reruntuhan Ruko Usai Gempa
Aliya (10), seorang anak warga Ulee Glee Pidie Jaya sempat terkurung reruntuhan ruko tempat tinggalnya
Editor: Sanusi
Usman (45) dan temannya A Jalil (40) membawa orang tua kedua bocah itu dengan mobil kijang pikap dari Gampong Mesjid Trienggadeng ke RSUD Sigli.
"Sedangkan kedua bocah meninggal itu saat ini sedang dilakukan fardhu kifayah di desa itu oleh kerabat di sana," ujar Usman.
Saibul alias Dek Bul adalah anak dari pasangan Amiruddin Salam/Cut Idayani. Sedangkan Umar (2,5) anak dari Nurdin/Sarmela. Kedua pasangan ini asal Gampong Desa Mesjid Trienggadeng, Pidie Jaya.
Hingga sore pukul 17.00 WIB menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban tewas naik menjadi 53 orang. Korban luka berat juga naik menjadi 73 orang.
Informasi tersebut disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun Twitter resminya @BNPB_Indonesia. Selain 53 korban meninggal, ada 1 orang dinyatakan hilang.
Selain itu menurut BPBD ada 73 orang yang mengalami luka berat dan 200 orang lainnya mengalami luka ringan. Kerugian materil akibat gempa ini dalam catatan BNPB sejauh ini ada 163 rumah rusak berat, 105 ruko roboh, 14 masjid roboh, 1 sekolah roboh serta 1 RSUD roboh.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, saat ini tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi. Diperkirakan masih ada korban yang terjebak di reruntuhan bangunan. Sebuah tenda TNI juga tampak terpasang di halaman rumah sakit Chik Ditiro Sigli di Kabupaten Pidie.
Ambulans pun beberapa kali keluar masuk rumah sakit mengantarkan para korban. Tim gabungan dari berbagai unsur terus melakukan evakuasi di sekitar wilayah tersebut.(Serambi Indonesia/Tribunnews)